Cukup banyak produk-produk UMKM yang sudah mampu bersaing di pasar internasional, hanya saja pemerintah masih harus membantu peluang market international seluas luasnya, agar menjadi penyangga di ASEAN dan khususnya Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Industri UMKM mendukung langkah pemerintah Indonesia yang mendorong sinergi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk memperkuat resiliensi ekonomi di ASEAN.

Ketua Umum Asosiasi Industri UMKM Hermawati mengatakan UMKM Indonesia terus berkembang setelah muncul produk-produk yang berkualitas berkat dukungan pemerintah Indonesia yang banyak menggunakan produk lokal dalam berbagai aktivitas resmi mereka.

"Cukup banyak produk-produk UMKM yang sudah mampu bersaing di pasar internasional, hanya saja pemerintah masih harus membantu peluang market international seluas luasnya, agar menjadi penyangga di ASEAN dan khususnya Indonesia," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Senin.

Hermawati menuturkan salah satu pendorong menguatnya ekonomi Indonesia pada tahun ini akibat aktivitas UMKM. Hal itu terlihat saat pandemi COVID-19 melanda hampir seluruh negara termasuk Indonesia, UMKM tetap eksis menopang perekonomian masyarakat.

Menurutnya, UMKM telah menyelamatkan ekonomi bangsa dan memberikan peran penting bagi kesejahteraan masyarakat lantaran membuka banyak lapangan kerja dan menambah pendapatan masyarakat sekitar.

“UMKM telah terbukti sepanjang sejarah bangsa ini muncul sebagai motor penggerak dan penyelamat perekonomian Indonesia. UMKM lah yang mampu menopang sendi-sendi perekonomian bangsa di masa sulit dan krisis ekonomi hingga krisis global sekarang ini,” kata Hermawati.

Lebih lanjut, ia menyampaikan Indonesia serius mendongkrak pertumbuhan ekonomi dengan mendorong pengembangan UMKM sebagai motor penggeraknya.

Pemerintah telah menerbitkan kebijakan yang berpihak kepada UMKM, seperti Undang-Undang Cipta Kerja yang memudahkan, perlindungan dan pemberdayaan UMKM. Selain itu, ada juga program PEN, kemudahan akses pembiayaan melalui KUR, PNM dan kemitraan, termasuk kemudahan legalitas, transformasi teknologi, hingga digitalisasi.

Dalam pertemuan pemimpin ASEAN dengan ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) di Phnom Penh, Kamboja, Presiden Joko Widodo mengatakan pelaku UMKM terbukti memiliki peran yang sangat penting bagi perekonomian ASEAN. Hal itu tidak terlepas dari fakta banyaknya pelaku UMKM yang ada di kawasan tersebut, yakni sekitar 90 persen, di mana di Indonesia memiliki 65 juta pelaku UMKM.

Indonesia sangat mendorong kemitraan usaha untuk memperkuat UMKM agar bisa memberikan manfaat bagi perekonomian negara-negara kawasan ASEAN.


Baca juga: Peneliti TII : KTT G20 momen perkenalkan produk UMKM dalam negeri
Baca juga: BI: Konektivitas pembayaran ASEAN-5 akan hubungkan UMKM kawasan
Baca juga: UMKM perlu bertransformasi digital untuk akses pasar lebih luas

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022