Semarang (ANTARA) -
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menilai perlu ada tindakan ekstra pada penanganan banjir di Kota Pekalongan agar hasilnya bisa optimal dan menyeluruh.

"Perlu tindakan ekstra seperti yang dilakukan di Kota Semarang yakni dengan penanganan komprehensif antara lain, revitalisasi aliran sungai hingga memperbanyak polder," katanya di Semarang, Senin.

Baca juga: Pemkot Pekalongan evakuasi warga karena tanggul sungai bocor

Ganjar menegaskan, tidak ada yang instan dalam penanganan banjir di sejumlah daerah.

Terlepas dari itu, lanjut dia, saat ini seluruh proyek penanggulangan banjir di Kota Pekalongan terus berjalan dan dilaksanakan secara bersama.

Baca juga: Pemkot Pekalongan-Belanda sepakati kerja sama penanganan rob

"Penanganan jalan terus sekarang, tanggulnya jalan, pekerjaan dari kota dan pemprov jalan, sekarang lagi on going," ujarnya.

Ia menyebutkan kendala yang kini dihadapi dalam penanganan banjir adalah mulainya musim hujan sehingga pekerjaan harus berkejaran dengan hujan yang turun dengan intensitas tinggi.

Baca juga: Cegah rob, Kota Pekalongan-Jateng dapat tambahan dua pompa "mobile"

Mantan anggota DPR RI itu mengatakan, tindakan pencegahan harus diutamakan, peringatan dini harus diterapkan agar masyarakatnya bisa diselamatkan.

"Kalau hujannya begini terus banjir pasti akan terjadi, maka early warning-nya diberikan agar kita selamatkan manusianya dulu," katanya.

Baca juga: Pengungsi banjir Kota Pekalongan bertambah 171 orang

Dalam sebuah seminar daring yang digelar beberapa waktu lalu, terdapat fakta-fakta mengejutkan bahwa Kota Pekalongan diprediksi bakal tenggelam pada 2035.

Penyebabnya, permukaan tanah di kota itu terus turun, bahkan di salah satu titik, permukaan tanah turun hingga 11,9 centimeter dalam kurun dua tahun. ***3***

Baca juga: BPBD: 105 warga mengungsi karena banjir di Pekalongan
Baca juga: Kementerian Sosial bantu penanganan dampak bencana di Pekalongan

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022