Kupang (ANTARA) - Dua warga Desa Kalale Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur terseret air banjir saat menyeberangi sungai Bainel Kecamatan Fatuleu Barat yang menyebabkan Theresia Teti (40) ditemukan meninggal sedangkan suaminya Atrohanis Malapu (40) masih dinyatakan hilang.

"Tim SAR sudah turun ke lokasi kejadian untuk melakukan upaya pencarian," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang I Putu Sudayana di Kupang, Selasa.

Peristiwa yang dialami suami istri asal Desa Kalale Kecamatan Fatuleu Barat Kabupaten Kupang itu terjadi saat kedua korban menyeberangi sungai Bainel yang saat itu dalam kondisi banjir.

Menurut I Putu Sudayana tim SAR dari Basarnas Kupang sudah berada di lokasi kejadian sejak Senin (14/11) malam setelah mendapat informasi adanya peristiwa yang membahayakan manusia di Desa Kalale.

Ia menjelaskan tim SAR tiba di lokasi kejadian pada pukul 22.00 wita dan langsung berkoordinasi dengan keluarga korban serta pemerintah desa setempat untuk mendapatkan kronologis terjadinya peristiwa itu.

Baca juga: Basarnas Kupang: satu penumpang perahu tanpa nama dinyatakan hilang

Baca juga: Tujuh orang meninggal akibat kecelakaan perahu di Rote Ndao

Satu korban bernama Theresia Teti (40) berhasil ditemukan warga setempat pada Senin (14/11) petang dalam kondisi sudah meninggal sedangkan suaminya Atrohanis Malapu (40) hingga saat ini masih belum ditemukan.

I Putu Sudayana mengatakan operasi pencarian yang dilakukan tim SAR dalam operasi SAR hari kedua dengan melakukan penyisiran di sungai Bainel karena diduga korban Atrohanis Malapu tenggelam dan terseret banjir menuju hilir sejauh 5 km.

"Dalam operasi pencarian dilakukan tim SAR maupun potensi SAR seperti BPBD Kabupaten Kupang, Tagana, Pemerintah Desa Kalale dan keluarga korban hingga saat ini masih belum berhasil menemukan korban yang hilang terseret banjir," kata I Putu Sudayana.

Baca juga: Mahasiswa di Kupang hilang saat memancing ikan di Pantai Batu Nona

Baca juga: Dua pemancing hilang di perairan Kupang ditemukan selamat di Lasiana

 

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022