Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi I DPR RI Bobby Rizaldi mengatakan poin-poin strategis yang bisa disepakati dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 digelar 15-16 November 2022 di Bali.
 
"Soal paket-paket kebijakan dalam hal penanganan COVID-19 seperti akses vaksinasi, pencegahan, juga mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim sesuai kemampuan negara-negara anggota yang hampir menguasai 65 persen pasar dunia, dan hal-hal lain di bidang perdagangan, ekonomi, teknologi," katanya dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
 
Hal menarik, lanjut Bobby dalam KTT G20 adalah akan dibentuknya "pandemic fund" atau dana pandemi sebesar 1,4 miliar dolar AS yang berasal dari donor 20 negara dan kebijakan secara institusi terhadap akses vaksinasi. "Ini yang khas dari Presidensi G20 2022," ucapnya.

Baca juga: Puan harap presidensi Indonesia di G20 turunkan ketegangan geopolitik

Baca juga: Warisan presidensi G20 Indonesia untuk pemulihan ekonomi inklusif
 
Dia juga menjelaskan Presidensi G20 di Indonesia diakui dunia dengan hadirnya hampir semua pimpinan negara anggota, dan tercapainya banyak kesepakatan-kesepakatan yang akan menjadi legasi yang baik untuk diteruskan pada perhelatan G20 berikutnya di tengah isu besar perang Rusia-Ukraina.
 
Menurut Bobby manfaat dari kegiatan KTT G20 terhadap masyarakat tentu banyak. Secara non-substansi kata dia perhelatan melibatkan industri dan partisipasi lokal.

Baca juga: Mahasiswa hingga delegasi asing takjub lihat pameran DTE G20

Baca juga: Pakar: Pandemic Fund penting untuk hadapi problem kesehatan masa depan
 
Kemudian, lanjut dia secara substantif yakni menyangkut dengan kebijakan-kebijakan yang akan dibuat. Hal itu tentu banyak sekali terkait dengan pengelolaan negara untuk kesejahteraan masyarakat melalui klaster-klaster kesepakatan di KTT G20.
 
"Saya sebagai anggota komisi I DPR memberikan apresiasi kinerja pemerintah dalam Presidensi G20 ini, semoga sukses," ujar Bobby.

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022