New York (ANTARA) - Indeks-indeks utama Wall Street naik pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), mengabaikan laporan yang belum dikonfirmasi tentang rudal Rusia yang melintasi Polandia dan memicu volatilitas, karena investor memanfaatkan data inflasi yang lebih rendah dari perkiraan, sehingga meningkatkan harapan mundurnya kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve.

Indeks Dow Jones Industrial Average terdongkrak 56,22 poin atau 0,17 persen, menjadi menetap di 33.592,92 poin. Indeks S&P 500 bertambah 34,48 poin atau 0,87 persen, menjadi berakhir di 3.991,73 poin. Indeks Komposit Nasdaq terangkat 162,19 poin atau 1,45 persen, menjadi ditutup pada 11.358,41 poin.

Pasar ekuitas didorong oleh laporan inflasi Selasa (15/11/2022) yang menunjukkan harga produsen (IHP) AS naik 8,0 persen dalam 12 bulan hingga Oktober dibandingkan perkiraan kenaikan 8,3 persen.

Kenaikan dibangun di atas reli yang dimulai akhir pekan lalu oleh laporan harga konsumen yang lebih dingin dari perkiraan.

"Pasar telah didorong oleh angka inflasi yang keluar sedikit lebih rendah dari yang diharapkan dan mengkonfirmasi angka minggu lalu sampai tingkat tertentu bahwa kita mungkin telah mengatasi inflasi," kata Peter Tuz, presiden Chase Investment Counsel di Charlottesville, Virginia.

Pasar "sedikit lebih bergejolak sore ini karena muncul berita tentang pendaratan rudal Rusia di Polandia," kata Tuz.

Dua orang tewas dalam ledakan di Przewodow, sebuah desa di Polandia timur dekat perbatasan dengan Ukraina, kata petugas pemadam kebakaran saat sekutu NATO itu menyelidiki laporan bahwa ledakan itu berasal dari rudal Rusia.

Associated Press sebelumnya mengutip seorang pejabat senior intelijen AS yang mengatakan ledakan itu disebabkan oleh rudal Rusia yang melintasi Polandia. Tetapi Pentagon mengatakan belum dapat mengkonfirmasi laporan tersebut.

Saham-saham mundur sekitar tengah hari setelah laporan itu, dengan Dow berbalik negatif, sebelum kembali stabil.

"Penurunan dipicu oleh laporan pendaratan rudal Rusia di Polandia," kata Steve Sosnick, kepala strategi di Interactive Brokers. "Ini bisa berkembang menjadi sesuatu yang jauh lebih buruk, tapi saat ini pasar gelisah, bukan panik."

Saham Walmart Inc melonjak 6,5 persen setelah peritel teratas AS itu menaikkan perkiraan penjualan dan laba tahunannya, diuntungkan dari permintaan bahan makanan yang stabil meskipun harga lebih tinggi.

Saham pengecer lain, termasuk Target Corp dan Costco juga naik mengikuti laporan Walmart. Target, yang akan menyapaikan laporkan pada Rabu menguat 3,9 persen, sementara Costco naik 3,3 persen.

Saham Home Depot naik 1,6 persen setelah hasil keuangan jaringan toko material perbaikan rumah itu menunjukkan harga yang lebih tinggi untuk mengatasi penurunan transaksi pelanggan untuk kuartal ketiga.

Sekitar 13,1 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, dibandingkan dengan rata-rata harian 12,2 miliar selama 20 sesi terakhir.


Baca juga: Wall Street berakhir jatuh, Indeks Dow Jones tergelincir 211,16 poin
Baca juga: Wall Street perpanjang kenaikan, dipicu sentimen positif & inflasi AS
Baca juga: Wall Street berakhir naik tajam, Indeks Dow Jones melonjak 1.201 poin

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022