Jakarta (ANTARA) - Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi (Diktiristek) Kemendikbudristek Prof Nizam mendorong agar mahasiswa meningkatkan kemampuan literasi keuangan.

“Kami sangat prihatin dengan kasus mahasiswa yang terjerat pinjaman online. Ke depan, literasi keuangan harus terus ditingkatkan agar tidak terjadi kejadian serupa di masa depan,” ujar Nizam di Jakarta, Rabu.

Sebelumnya, disebutkan sebanyak 116 mahasiswa IPB University terjerat pinjaman online dengan modus sponsorship. Para mahasiswa yang terjerat pinjaman online tersebut awalnya diimingi tawaran keuntungan 10 persen oleh pelaku dengan melakukan proyek bersama.

Kemudian, para mahasiswa yang menjadi korban tersebut diminta untuk mengajukan pinjaman ke suatu aplikasi penyedia pinjaman. Lalu pelaku meminta dana tersebut digunakan untuk melakukan transaksi di toko online pelaku. Dari setiap nominal transaksi, mahasiswa dijanjikan mendapatkan komisi 10 persen dan cicilan dibayarkan oleh pelaku. Akan tetapi hingga saat ini, pelaku tidak pernah memenuhinya.

Plt Sesditjen Diktiristek, Prof Tjitjik Arie Tjahjandarie, mengatakan pihaknya telah berkomunikasi dengan Rektor IPB University dan meminta kampus memberikan literasi keuangan.

“Ini perlu menjadi perhatian bagi seluruh perguruan tinggi untuk bisa melibatkan mitra profesional, untuk memberikan wawasan tentang pengelolaan keuangan bagi mahasiswa,” imbuh Tjitjik.***3***

Baca juga: Polresta Bogor menerima data 311 mahasiswa IPB terjerat pinjol
 

Pewarta: Indriani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022