Jakarta (ANTARA) - Pakar gizi klinik d. Yohan Samudra, SpGK, AIFO-K mengatakan bumbu umami Monosodium Glutamat (MSG) bisa menjadi alternatif garam guna mencegah penyakit degeneratif, salah satunya hipertensi yang bisa mengarah ke komplikasi kesehatan seperti stroke.

"Untuk mensiasati pengurangan asupan garam atau diet rendah garam, kita dapat mengganti penggunaan sebagian garam dengan bumbu umami seperti MSG yang akan memberikan dampak positif lainnya," kata dr Yohan dalam seminar bertajuk "Pengendalian Masalah Hipertensi dengan Asupan Rendah Garam" yang diselenggarakan oleh Ajinomoto pada Sabtu (12/11).

Baca juga: MSG bikin obesitas?

Baca juga: Ajinomoto Visitor Center rayakan tiga tahun perjalanan


Dalam siaran pers Ajinomoto pada Kamis, dr Yohan yang berpraktik di RS Premier, Bintaro itu mengatakan bumbu umami bisa digunakan sebagai alternatif jika ingin mengkonsumsi makanan yang memiliki cita rasa yang tinggi, namun sekaligus ingin diet rendah garam. "Faktanya, strategi ini juga sudah banyak scientific evidence nya, contoh pada jurnal penilitian Sakai et al (2017)."

Ada banyak cara untuk mengurangi risiko hipertensi, mulai dari jalankan gaya hidup sehat dengan berolahraga teratur, dan hindari kebiasaan merokok dan minuman alkohol, hingga yang cukup kompleks dengan menjalankan Diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension). Namun, yang sederhana dan cukup mudah dilakukan adalah mengurangi asupan garam atau diet rendah garam, sebagai salah satu upaya yang esensial untuk mengurangi risiko hipertensi.

"Kandungan natrium dalam MSG hanya sepertiga dari kandungan natrium pada garam dapur biasa, dan sudah ada juga penelitian yang saya sebutkan tadi, yang membuktikan bahwa penggunaan MSG bermanfaat untuk membantu penurunan asupan garam namun tetap menjaga palatabilitas (rasa enak) makanannya," kata lulusan Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Gizi Klinis Fakultas Kedokteran Diponegoro, Semarang itu.

Ini juga terbukti dengan sertifikasi halal MUI dan izin BPOM bahwa penggunaan MSG sangat aman, dan oleh FDA juga dikategorisasikan sebagai GRAS (Generally Recognize as Save) atau dapat digunakan dalam konsumsi yang wajar, lanjutnya.

Menurut Grant Senjaya, Head of Public Relations Department PT Ajinomoto Indonesia, bagi Ajinomoto, gizi yang baik adalah hal besar yang terus disoroti dan merupakan modal penting bagi pertumbuhan generasi masa depan. Anak-anak di Indonesia membutuhkan gizi yang baik dan lengkap untuk tumbuh kembangnya. Dengan begitu, perkembangan mental dan fisik anak-anak di Indonesia jadi lebih baik sehingga menjadi generasi yang tumbuh dan berkembang.

"Ajinomoto sebagai perusahaan penyedia solusi masalah makanan dan kesehatan, berkomitmen untuk mendukung dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia melalui kegiatan edukasi terkait gizi bagi keluarga. Kami berharap para peserta webinar dapat memperoleh dan menerapkan ilmu serta informasi dari para pembicara dan membagikannya kepada komunitas yang lebih luas," kata Grant.

Baca juga: Ajinomoto gelar seminar "Modern Cooking" di Poltekpar NHI Bandung

Baca juga: Ajinomoto rilis Garlicoplus penuhi kebutuhan pasar industri

Baca juga: Masako hadirkan varian anyar diklaim lebih rendah garam

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022