Bali (ANTARA) - Presiden Islamic Development Bank (IsDB) Muhammad Sulaiman Al Jasser mendukung pengembangan rumah sakit ibu dan anak di Indonesia dengan memberikan pendanaan sebesar 262 juta dolar AS.

"Kami di sini untuk peletakan batu pertama proyek pertama yang disetujui pada September 2020 senilai 262 juta dolar AS yang berfokus pada peningkatan perawatan bayi dan ibu,” katanya dalam peletakan batu pertama Gedung Pelayanan Ibu dan Anak Program Strengthening of National Referral Hospitals and Vertical Technical Unit RSUP Prof IGNG Ngoerah di Bali, Kamis.

Proyek tersebut merupakan Proyek Penguatan Rumah Sakit (RS) Rujukan Nasional dan Unit Teknis Vertikal yang sebenarnya telah dimulai sejak 2021 dan akan selesai pada 2026.

Dukungan dari IsDB ini nantinya akan berlanjut dengan proyek RS Onkologi senilai 205 juta dolar AS kepada enam RS Pelayanan Terintegrasi Vertikal yang tersebar di lima provinsi.

Enam RS ersebut meliputi RS Kanker Dharmais dan Persahabatan di DKI Jakarta, RS Dr Hasan Sadikin di Bandung, RSUP Dr. Sardjito di Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta, RSUP Prof. IGNG Ngoerah di Bali, serta RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo di Makassar.

Baca juga: Menkeu: Dukungan Rp4,2 triliun dari IsDB perkuat layanan kesehatan RI

Proyek penguatan enam rumah sakit itu terdiri dari pembangunan 10 fasilitas kesehatan baru dengan luas permukaan 230 ribu m2 serta penyediaan 952 tempat tidur  dan lebih dari 100 unit perawatan intensif dilengkapi dengan peralatan medis yang maju.

Selain itu akan ada pelatihan bagi 5.500 petugas, termasuk dokter, tenaga kesehatan, sampai manajer, sehingga akan semakin memperkuat kapasitas tanggap darurat kesehatan di Indonesia.

"Proyek enam rumah sakit ini menargetkan populasi 77 juta orang. Itu berarti lebih dari seperempat penduduk Indonesia," kata Sulaiman.

Ia berharap beroperasinya keenam rumah sakit ini yang dilengkapi fasilitas dan tenaga kesehatan yang lebih baik akan meningkatkan 25 persen layanan rawat inap serta rawat jalan ibu dan anak.

Selain itu proyek ini juga diharapkan mampu menekan 22 persen angka kematian ibu, 14 persen penurunan angka kematian neonatal, dan 10 persen penurunan angka kematian balita.

Baca juga: Sri Mulyani: Bank Pembangunan Islam siap beri dana darurat COVID-19

“Angka-angka ini sangat berarti bagi kita semua," tegas Sulaiman.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan dukungan IsDB sejalan dengan upaya pemerintah mempercepat pencapaian target kesehatan melalui program transformasi kesehatan yang meliputi pelayanan primer, pelayanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, serta teknologi kesehatan.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati pun mendukung upaya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam membangun RS dan segala fasilitasnya.  Komitmen pmerintah untuk mengembangkan sektor kesehatan tercermin dari sisi alokasi anggaran belanja wajib 5 persen per tahun dan selama 2022 mencapai Rp255,3 triliun.

“Saya berharap dukungan dari IsDB dengan komitmen Kemenkes dan dukungan Kementerian Keuangan melalui pembiayaan maka kita akan mampu mengatasi masalah jutaan ibu dan anak di Indonesia,” ujarnya. 

Baca juga: Hari Kesehatan Nasional momentum perubahan sistem kesehatan nasional
 

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022