Jakarta (ANTARA) - Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan Polri (Pepabri) bertekad untuk merajut kembali persatuan NKRI setelah menghadapi beberapa ancaman perpecahan, seperti polarisasi atau pemecahan sosial yang terjadi pada Pemilu 2019.

"Kami bertekad setelah melalui masa itu (Pemilu 2019), tugas kami berikutnya adalah kami bisa merajut kembali persatuan," ujar Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Pepabri Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar saat memberikan sambutan dalam acara Pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Ke-16 Pepabri di Jakarta, Kamis.

Melalui tekad itu, lanjut Agum, seluruh kader Pepabri di mana pun mereka berada harus mampu menjadi ujung tombak atau garda terdepan untuk merajut kembali persatuan.

Ia pun mengatakan bahwa tekad tersebut sejalan dengan tema yang diusung Pepabri dalam Munas Ke-16 itu, yaitu "Memantapkan Peran Pepabri sebagai Perekat Keutuhan Bangsa".

"Tema ini akan memantapkan peran Pepabri sebagai perekat keutuhan bangsa. Ini sangat relevan dengan situasi yang berkembang sekarang," ujar Agum.

Baca juga: Agum sebut dua ancaman gerakan radikal terhadap NKRI

Baca juga: PEPABRI angkat Gubernur Jatim sebagai anggota kehormatan


Dalam kesempatan yang sama, ia mengingatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia, terutama kader-kader Pepabri agar melupakan sepenuhnya persoalan polarisasi yang pernah terjadi dalam Pemilu 2019.

"Itu sudah kita lalui, maka kami Pepabri bertekad dengan tema munas ini mulai ke depannya kita harus melupakan itu, tidak ada lagi (nomor urut pasangan calon presiden) 01, 02, tugas kita merajut kembali persatuan. Makanya, telinga saya ini agak kurang enak mendengar istilah kadrun, cebong, tidak ada itu," ucap Agum.

Menurutnya, segenap bangsa Indonesia sepatutnya melangkah lebih baik ke depan dan belajar dari masa lalu itu, khususnya terkait dengan agenda pesta demokrasi Pemilu 2024.

Agum menekankan seluruh warga negara Indonesia, terutama kader-kader Pepabri memiliki kewajiban moral untuk menghadirkan kondisi di Pemilu 2024 yang lebih baik dibandingkan Pemilu 2019.

"Kita tidak ingin (Pemilu) 2024 kondisinya lebih jelek daripada (Pemilu) 2019," ujarnya.

Baca juga: Agum Gumelar ingatkan komponen bangsa kawal pemerintahan terpilih

Agum lalu berharap Munas Ke-16 Pepabri mampu menghasilkan keputusan-keputusan yang bisa membawa Pepabri lebih berperan dalam membantu kelancaran pembangunan Indonesia.

"Siapa pun yang terpilih nanti sebagai pemimpin, Pepabri harus bisa lebih berperan lagi ke depannya," ucap Agum.

Selain memilih Ketua Umum Pepabri periode 2022-2027, penyelenggaraan munas tersebut juga bertujuan untuk menetapkan penyempurnaan ad/art Pepabri, mengesahkan program kerja terbaru, dan melakukan pembimbingan bagi kepengurusan masa bakti 2022-2027.

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022