mengupayakan kerja sama dengan dinas kesehatan dan organisasi profesi mengajak dokter yang ingin buka praktik di daerah pinggiran
Kediri (ANTARA) - Kantor BPJS Kesehatan Kantor Cabang Kediri, Jawa Timur, menganjurkan dokter yang ingin membuka praktik agar ke lokasi pinggiran kota sehingga tidak terjadi penumpukan pasien.

"Kami mengupayakan kerja sama dengan dinas kesehatan dan organisasi profesi juga untuk mengajak dokter yang ingin buka praktik di daerah pinggiran," kata Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Kediri Hernina Agustin Arifin di Kediri, Jumat.

Ia mengatakan di wilayah BPJS Kesehatan Kediri terdapat daerah yang perbandingan antara dokter dengan peserta masih cukup besar.

Misalnya di Kabupaten Blitar dan Nganjuk. Harusnya perbandingannya itu satu dokter banding 5.000 peserta (pasien) atau 1:5.000, namun di Blitar yang ada satu dokter banding 7.000 pasien (1:7.000).

Menurut dia, dengan fenomena itu terjadi penumpukan pasien atau penumpukan saat pendaftaran pasien fasilitas kesehatan yang juga berakibat pada antrean panjang.

Walaupun perbandingan dokter dan pasien masih belum idealnya, Hernina mengatakan untuk akses layanan hingga kini masih bisa terlayani dengan baik.

Baca juga: Kota Kediri dapat penghargaan dari BPJS Kesehatan Jatim capaian UHC

Baca juga: BPJS Kesehatan Kediri ajak peserta lakukan penapisan riwayat kesehatan


Hernina juga menambahkan, fenomena ini terjadi salah satunya karena dokter banyak yang sudah membuka praktik di wilayah kota. Untuk itu, jika ada pengajuan dokter ketika buka praktik, BPJS kesehatan selalu dilibatkan, sebab mengetahui wilayah yang kurang tempat praktik.

Sementara itu, terkait dengan jumlah kepesertaan BPJS Kesehatan, Hernina mengatakan bahwa dari tahun ke tahun jumlah kepesertaan mengalami peningkatan.

Dari wilayah BPJS Kesehatan Kediri yakni Kota dan Kabupaten Kediri, Kota dan Kabupaten Blitar serta Nganjuk total jumlah peserta mencapai 3,39 juta jiwa dari jumlah penduduk sebanyak 4,49 juta jiwa, sehingga secara persentase angkanya adalah 75,55 persen.

"Dari tahun ke tahun mulai 2014 sampai 2022 ini, ada pertumbuhan peserta, rata-rata 40 ribu sampai 50 ribu per tahun. Saat ini di Kediri raya 3,3 juta jiwa dari penduduk 4,4 juta jiwa, jadi cakupan kepesertaan 75 persen penduduk," kata dia.

Pihaknya juga mengakui untuk kepesertaan tersebut hingga kini yang sudah Universal Health Coverage (UHC) adalah Kota Kediri dan Kota Blitar. Untuk wilayah kabupaten hingga kini belum.

Baca juga: Pegawai BPJS Kesehatan Kediri disuntik vaksin COVID-19

Baca juga: BPJS Kesehatan Kediri pastikan aplikasi data penerima vaksin baik

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022