kita bangun partisipasi publik dengan pelibatan pentahelix kebencanaan
Makassar (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman memotivasi sebanyak 1.050 personil tanggap bencana saat memimpin Apel Gelar Pasukan Kesiapsiagaan Penanganan Bencana Alam dan Pengecekan Peralatan SAR di Lapangan Karebosi, Makassar, Jumat.

Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan kesiapsiagaan ini pada SDM aparatur, logistik dan peralatan dalam menghadapi bencana alam dengan menggunakan prinsip tanggap, tangkas dan tangguh. Selain silaturahmi apel ini juga sebagai konsolidasi penanganan kebencanaan.

“Apel ini kita dapat berkolaborasi bersinergi yang bermuara pada perlindungan masyarakat terhadap bencana alam, baik faktor alam atau non alam,” kata Andi Sudirman.

Andi Sudirman menyampaikan perlu mewaspadai potensi puncak musim hujan serta meminimalisir dampak cuaca ekstrem, curah hujan yang tinggi disertai angin kencang yang berpotensi menyebabkan banjir dan longsor maupun bencana hidrometeorologi lainnya.

Baca juga: Forum Kemanusiaan Makassar kampanyekan gerakan donasi kemanusiaan
Baca juga: BPBD sebut 12 daerah di Sulsel terdampak bencana alam

Sulsel juga masuk dalam daerah yang rawan atau rentan bencana sehingga perlu kesiapsiagaan dan untuk mengurangi resiko bencana dengan mitigasi.

“Sehingga kita perlu waspada karena sering terjadi. Beberapa wilayah sering banjir dan longsor. Kemarin, terjadi di Malino. Bahkan ada yang rutin terjadi (banjir) seperti Wajo dan beberapa titik di Makassar,“ ujarnya.

Hal yang juga ditekankan oleh Gubernur adalah, menerapkan manajemen penanggulangan bencana tanggap darurat yang memerlukan respon cepat kurang dari 24 jam dengan baik.

Ia pun meminta pemerintahan mulai dari desa/kelurahan hingga Provinsi bersinergi untuk selalu tanggap dan dapat merespon setiap kejadian yang ada di masyarakat dan membutuhkan bantuan. 

“Saya sampaikan kepada Babinkantibmas dan Babinsa serta kepala desa dan lurah untuk menjadi ujung tombak terdepan, tercepat dalam penanganan untuk melakukan koordinasi, memegang contact emergency call. Demikian juga Kepala BPBD Sulsel untuk mengaktifkan nomor 24 jam untuk menerima telepon dari instansi mana saja,” ucapnya.

Baca juga: BPBD umumkan dampak cuaca buruk di wilayah Sulsel
Baca juga: Belasan rumah terdampak tanah longsor di Toraja

Ia menilai, pelibatan publik juga penting dalam dalam penanganan kebencanaannya.

“Mari kita bangun partisipasi publik dengan pelibatan pentahelix kebencanaan yaitu pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi dan media pers dengan bersama sama turun dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana di setiap fase,” sebutnya.

Ia juga menyampaikan penghargaan kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana di Provinsi Sulsel, yaitu pihak TNI/Polri, Basarnas, BMKG, Instansi lintas sektoral, Bupati/Wali Kota se-Sulsel, Organisasi Kemanusiaan dan stakeholder dari berbagai elemen masyarakat.

Baca juga: BPBD Sulsel lansir data kabupaten terdampak banjir

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022