Jakarta (ANTARA) - Lionel Messi, Neymar dan Kylian Mbappe menjadi trisula maut bersama Paris Sain Germain yang menggetarkan siapa pun lawan, baik di panggung kompetisi Prancis maupun di mandala Eropa.

Hubungan mereka sempat retak dan diam-diam bersaing satu sama lain, sampai merusak kekompakan tim.

Itu cerita dulu. Kini mereka sudah menjadi pilar penting PSG dalam menggapai sukses tertinggi dalam sepak bola klub di Eropa.

Baca juga: Lionel Messi enggan jagokan Argentina kampiun Piala Dunia

Tetapi ketiga pemain yang sama-sama menyandang predikat superstar sepak bola itu kini benar-benar bersaing yang bahkan tak bisa mereka tutup-tutupi.

Ini karena mereka kini membela tim yang satu sama lain berbeda, dan tiga tim itu sama-sama menjadi favorit kuat juara Piala Dunia 2022 di Qatar.

Brazil, Argentina dan juara bertahan Prancis dianggap favorit terkuat menjuarai Piala Dunia 2022 karena beberapa hal, termasuk pemain-pemain bintangnya, khususnya trio PSG itu.

Ketiga pemain berada dan memimpin tiga tim tangguh yang berusaha dihindari siapa pun dalam Piala Dunia Qatar ini.

Lionel Messi memimpin Argentina sebagai kapten tim hingga melewati 36 pertandingan tak terkalahkan.

Demikian pula Neymar yang memimpin tim Brazil yang tak kalah tangguh dan juga tak terkalahkan dalam 35 pertandingan terakhirnya.

Sedangkan Kylian Mbappe akan menjadi andalan utama lini serang Prancis yang membuat mereka bisa mempertahankan gelar juara Piala Dunia.

Ketiga pemain dipersatukan dalam satu wadah di Paris Saint-Germain oleh pemiliknya yang asal Qatar.

Hubungan ketiga pemain hampir selalu menjadi berita besar di Prancis selama musim ini. Tetapi penampilan mereka juga luar biasa hebat sejauh ini.

Qatar membuat dunia tercengang manakala pada Desember 2010 memenangi hak tuan rumah Piala Dunia 2022. Sekitar enam bulan kemudian, Qatar Sports Investments membeli PSG.

Mereka seketika menyulap klub yang semula dibelit masalah keuangan, menjadi salah satu kekuatan besar baik di Prancis maupun Eropa.

Baca juga: Hugo Lloris tak mau pakai ban kapten warna warni pelangi

Yang terakhir

Mereka banyak mendatangkan pemain bintang dan berani mengeluarkan dana besar yang tak bisa dilakukan para pemilik klub top Eropa lainnya.

Puncaknya mereka merekrut Mbappe dan Neymar pada 2017, dengan bayaran yang membuat kedua pemain menjadi dua pemain paling mahal di dunia saat itu.

Empat tahun kemudian pada 2021 mereka menarik Messi yang memutuskan meninggalkan Barcelona yang sudah dibelanya sejak usia belia.

Tahun lalu mereka tidak terlalu mulus dalam mengantarkan PSG ke level tertinggi kompetisi Eropa namun tetap berhasil mempersembahkan gelar juara Ligue 1 Prancis.

Musim ini mereka berpeluang besar mengantarkan PSG menjuarai Liga Champions. Ini sebagian karena keproduktifan mereka di depan gawang lawan. Dalam 22 pertandingan PSG sejauh ini, Messi, Mbappe dan Neymar total sudah mencetak 46 gol.

Banyak yang bilang faktor mereka begitu cemerlang musim ini karena musim ini bertepatan dengan putaran final Piala Dunia 2022.

Turnamen ini agaknya telah memacu mereka tampil luar biasa sepanjang musim ini. Bukan saja demi menegaskan siapa di antara mereka yang terbaik, namun juga untuk memberi kesan dan pesan kepada dunia bahwa mereka siap mengantarkan negaranya masing-masing ke puncak Piala Dunia.

Mbappe sudah membuktikannya empat tahun lalu di Rusia dalam usia yang begitu muda, tapi dia ingin melakukannya lagi tahun ini. Sebaliknya, Neymar dan apalagi Messi masih terus dalam pencarian trofi tertinggi dalam sepak bola dunia tersebut.

Sudah menginjak usia 35 tahun, Messi tahu pasti akan sangat sulit mendapatkan lagi kesempatan menjuarai Piala Dunia selain edisi 2022 ini. "Ini Piala Dunia terakhir saya," kata Messi kepada ESPN Argentina baru-baru ini seperti dikutip AFP.

Qatar 2022 sendiri adalah Piala Dunia kelima bagi Messi yang sama dengan seteru abadinya, Cristiano Ronaldo yang sama-sama menjadi kapten untuk timnas mereka masing-masing.

Tak pelak lagi Messi adalah salah satu pesepak bola terhebat di dunia. Reputasinya sebagai yang terhebat ini akan semakin hebat saja jika memecahkan sejumlah catatan penting dalam Piala Dunia, khususnya dalam kerangka membela Argentina.

Juara Copa America itu sedang dalam performa bagus dan berpeluang mengantarkan Messi mencapai trofi yang sangat dia idamkan yang juga trofi yang belum pernah dia angkat.

Di antara rekor yang dia buru adalah membawa Argentina memecahkan rekor dunia 37 pertandingan tak terkalahkan yang dipegang Italia dan menyisihkan mendiang Diego Maradona sebagai pemain Argentina yang paling sering memainkan pertandingan Piala Dunia.

Catatan Messi saat ini adalah 19 pertandingan atau berselisih tiga pertandingan di bawah 21 pertandingan yang dijalani Maradona.

Baca juga: Qatar 2022 jadi Piala Dunia terakhir untuk Lionel Messi


Tetap Mbappe atau 'pecah telor'

Sementara itu, berbeda dari Messi, Neymar yang masih berusia 30 tahun, memiliki paling tidak satu Piala Dunia lagi setelah yang di Qatar ini. Tetapi seperti halnya Messi, sudah menyatakan Piala Dunia Qatar yang terakhir untuknya.

Dia tengah dalam puncak sorotan pada Piala Dunia 2014 yang diadakan di negeri sendiri di Brazil, tapi waktu itu dia lebih banyak berada di tribun penonton karena cedera menyergapnya.

Ketika dia fit bertempur empat tahun kemudian di Rusia pada 2018, Brazil justru menyerah kepada Belgia dalam perempat final.

Tetapi setelah terbebas dari belitan cedera, Neymar kembali setajam dulu.

"Piala Dunia adalah impian terbesar saya," kata dia kepada surat kabar Inggris, Daily Telegraph, pekan ini.

Kalau Mesi dan Neymar mungkin mewakili masa lalu, maka kolega mereka, Kylian Mbappe, adalah representasi dari masa depan yang membuat PSG tak ragu mengeluarkan uang begitu banyak agar pemain muda yang turut membawa Prancis juara Piala Dunia pada 2018 itu bertahan di Paris dan urung bergabung dengan Real Madrid.

Menurut AFP, koran Le Parisien belum lama ini menyebut angka 630 juta euro adalah jumlah dana yang dikeluarkan PSG untuk memastikan Mbappe tidak ke lain hati.

Bukan hanya PSG yang menyadari betul kehebatan Mbappe karena rekan-rekannya dalam timnas Prancis pun begitu.

"Kylian adalah pemain yang luar biasa hebat," kata rekan satu timnya, Lucas Hernandez, seperti dikutip AFP. "Sungguh kehormatan bisa memiliki dia dalam tim kami."

Mbappe pula salah satu pemain Prancis yang menghentikan Argentina pimpinan Messi dalam 16 besar Piala Dunia 2018.

Ada kemungkinan kedua pemain PSG ini bertemu lagi dalam babak berikutnya Piala Dunia Qatar itu.

Bukan hanya kemungkinan Messi bertemu Mbappe, jika melihat jadwal pertandingan dan skenario babak selanjutnya, Messi dan Neymar juga berpotensi bertemu dalam babak semifinal.

Kemungkinan-kemungkinan selalu ada, termasuk kemungkinan Mbappe menjuarai lagi Piala Dunia guna menjadi salah satu pemain Prancis pertama yang menjuarai dua Piala Dunia berturut-turut.

Atau bisa saja kali ini Messi atau Neymar yang 'pecah telor' menjuarai Piala Dunia.

Baca juga: Trio MNM diminta tidak protes jika nanti dibangkucadangkan

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2022