Pesawat pendudukan Turki menembaki Desa al-Beilonya yang dihuni banyak pengungsi Afrin, yang dipindahkan secara paksa dari Afrin pada 2018," kata Farhad Shami, kepala pusat media SDF
Reuters (ANTARA) - Pesawat Turki menembaki dua desa yang dihuni oleh para pengungsi dalam negeri di Suriah utara, kata juru bicara Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi di Twitter pada Sabtu (19/11).

Turki pada Selasa mengatakan mereka berencana mengejar sasaran di Suriah utara setelah mereka menyelesaikan operasi lintas batas melawan militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di Irak, menyusul bom mematikan pada akhir pekan lalu di Istanbul.

Pemerintah menyalahkan militan Kurdi atas ledakan di Istiklal Avenue Istanbul pada 13 November yang menewaskan enam orang dan melukai lebih dari 80 orang.

"Pesawat pendudukan Turki menembaki Desa al-Beilonya yang dihuni banyak pengungsi Afrin, yang dipindahkan secara paksa dari Afrin pada 2018," kata Farhad Shami, kepala pusat media SDF, di Twitter.

Baca juga: Presiden Rusia Putin pekan depan berkunjung ke Iran

"Selain itu, (mereka juga menyerang) Desa Dahir al-Arab, yang dihuni oleh pengungsi Ras al-Ain yang juga dipindahkan secara paksa akibat pendudukan Turki pada 2019," tambahnya.

Kementerian Pertahanan Turki mengatakan di Twitter pada Sabtu bahwa mereka "meminta pertanggungjawaban atas serangan berbahaya" dengan foto sebuah jet tempur lepas landas.

Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan di area pejalan kaki yang sibuk, sementara PKK dan SDF membantah terlibat dalam serangan itu.

Turki sejauh ini telah melakukan tiga serangan ke Suriah utara untuk melawan milisi Satuan Pertahanan Rakyat (YPG) Kurdi Suriah, yang disebutkan sebagai sayap PKK.

Presiden Tayyip Erdogan sebelumnya mengatakan bahwa Turki dapat melakukan operasi lainnya terhadap YPG.

Sumber: Reuters

Baca juga: Erdogan katakan ingin bertemu Presiden Suriah al-Assad
Baca juga: Putin tiba di Iran untuk berunding soal konflik Suriah, ekspor gandum

Penerjemah: Katriana
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022