Jakarta (ANTARA) - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Hamonangan Laoly mengatakan Endek Bali berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional melalui perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

"Endek Bali berkolaborasi tidak hanya pada saat G20 tapi juga dengan Christian Dior," kata Menkumham Yasonna Hamonangan Laoly di Jakarta, Senin.

Baca juga: Kemenkumham beri penghargaan pihak yang majukan kekayaan intelektual

Bahkan, pada tahun 2021 rumah produksi Christian Dior membuat 10 jenis fashion yang ditampilkan di acara Paris Fashion Week. Hal itu tidak lepas dari hasil kolaborasi Endek Bali dengan Christian Dior.

Gubernur Bali, kata dia, juga mewajibkan seluruh pegawai negeri menggunakan batik Endek Bali setiap Selasa. Kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Bali itu dinilai telah menggerakkan mesin perekonomian masyarakat.

Di satu sisi, sambung dia, setiap kunjungannya ke berbagai wilayah di Tanah Air Yasonna selalu mendorong kepala daerah agar menginventarisasi kekayaan intelektual komunal yang ada.

"Jadikan kekayaan intelektual komunal itu sebagai brand daerah dan dimanfaatkan secara ekonomi," ucap dia.

Belajar dari keberhasilan Endek Bali, Yasonna tidak meragukan suatu saat tenun-tenun asal Indonesia juga bisa merambah atau berkolaborasi dengan merek-merek ternama lainnya.

"Nanti mungkin saja tenun asal Nusa Tenggara Timur (NTT) masuk ke Louis Vuitton," ujarnya.

Optimistis Yasonna juga dilatarbelakangi tenun asal NTT itu yang sudah terkenal. Bahkan, beberapa waktu lalu Wakil Gubernur NTT membawa tenun asal daerahnya ke Jenewa, Swiss dalam suatu kegiatan diplomatik.

Ia mengatakan di Jenewa, Swiss para duta besar menyaksikan langsung bagaimana para penenun membuat tenun NTT yang membutuhkan keahlian khusus. Upaya Pemerintah Provinsi NTT diyakini akan membuka peluang pasar internasional untuk menggaet tenun asal Indonesia itu di kemudian hari.

Baca juga: Menkumham: Indonesia harus siap hadapi perang inovasi
Baca juga: Kemenkumham tempatkan petugas dekat pesawat Kepresidenan G20

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2022