Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Jepang berakhir menguat pada Senin, dengan indeks Nikkei sedikit lebih tinggi didorong kenaikan ekuitas eksportir karena pelemahan yen, tetapi laba perusahaan-perusahaan asuransi di bawah standar dan kekhawatiran atas kesehatan ekonomi AS di waktu mendatang membatasi keuntungan.

Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) terangkat 45,02 poin atau 0,16 persen, menjadi 27.944,79 poin. Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas, bertambah 5,54 poin atau 0,28 persen, menjadi berakhir pada 1.972,57 poin.

Pialang lokal mengatakan dolar AS menguat terhadap yen Jepang di tengah kekhawatiran Federal Reserve AS akan terus menaikkan suku bunga secara agresif hingga tahun depan dalam upaya menjinakkan inflasi yang melonjak.

Pada Jumat (18/11/2022), seorang pejabat Fed menyatakan bank sentral dapat melanjutkan kenaikan 0,75 poin persentase ke depan.

Akibat kenaikan dolar AS versus yen pada Senin membantu mengangkat beberapa eksportir, meskipun ada kekhawatiran atas perlambatan ekonomi AS sehubungan dengan kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Fed, kata ahli strategi pasar di Tokyo.

"Pasar keuangan mencoba untuk menemukan keseimbangan antara ruang untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut versus sejauh mana ekonomi AS dan global akan melambat," kata Masayuki Kichikawa, kepala strategi makro di Sumitomo Mitsui Asset Management.

Pada penutupan perdagangan, saham transportasi laut, perdagangan grosir, serta besi dan baja adalah yang paling banyak memperoleh keuntungan.

Eksportir naik karena penurunan yen meningkatkan keuntungan mereka yang diperoleh di luar negeri ketika dipulangkan dan daya saing mereka secara keseluruhan meningkat di pasar global, analis investasi menjelaskan.

Di antara mereka, pembuat peralatan pengujian chip Advantest naik 1,4 persen, sementara Subaru berakselerasi 1,8 persen.

Saham-saham rumah perdagangan mendapat dukungan karena kenaikan harga energi dan komoditas, dengan Marubeni mengakhiri hari dengan 2,0 persen lebih tinggi.

Tetapi saham-saham asuransi sangat tertekan, karena laba yang mengecewakan oleh beberapa perusahaan untuk semester pertama tahun fiskal, serta perusahaan merevisi turun prospek keuntungan mereka, kata pialang.

MS&AD Insurance Group Holdings turun 1,5 persen, sementara Sompo Holdings anjlok 8,0 persen pada penutupan.

Jumlah saham yang naik melampaui yang turun, 1.226 berbanding 534, sementara 76 mengakhiri hari tidak berubah.

Di prime market sebanyak 965,30 juta saham berpindah tangan, turun dari volume pada akhir pekan lalu sebanyak 1.126,25 juta saham. Nilai transaksi pada hari perdagangan pertama minggu ini mencapai 2.451,07 miliar yen (17,36 miliar dolar AS).


Baca juga: Pasar saham Asia resah atas meluasnya COVID China dan prospek The Fed
Baca juga: Saham Asia berhati-hati setelah peringatan Fed tentang suku bunga
Baca juga: Saham Asia dibuka beragam, pasar coba nilai prospek suku bunga Fed

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022