Bekerja sama dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), kami membuat program Rumah Belajar Kopi di Pekon Sukamaju Ulubelu....
Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Ulubelu di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, bagian dari Pertamina New & Renewable Energy membuat program pemberdayaan masyarakat dengan mengoptimalkan potensi tanaman kopi untuk meningkatkan perekonomian warga di sekitar area operasi melalui Rumah Belajar Kopi dan Geowisata-Kopi.

General Manager PGE Area Ulubelu, Andi Joko Nugroho menyatakan PGE tidak hanya fokus meningkatkan perekonomian petani kopi di Ulubelu, tapi juga mengedukasi petani kopi agar peduli lingkungan. Petani juga harus sadar dan peduli lingkungan agar kegiatan pertanian mereka bisa terus berlangsung dengan baik.

“Bekerja sama dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), kami membuat program Rumah Belajar Kopi di Pekon Sukamaju Ulubelu. Tujuannya adalah meningkatkan kapasitas petani kopi sehingga dihasilkan kopi yang berkualitas dan harga jualnya pun naik,” ujar Andi dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.

Baca juga: PGE angkat ekonomi dan pengetahuan teknologi warga lewat digitalisasi

Menurut Andi, petani kopi harus fokus pada kualitas, bukan hanya kuantitas. Dengan begitu volume penanaman kopi di hutan lindung pun dapat dikurangi.

Dia mengakui, isu lingkungan menjadi tantangan dalam budi daya kopi di Ulubelu. Gapoktan dan PGE Area Ulubelu melakukan pembibitan tanaman penaung secara mandiri sebanyak 5.000 batang pohon. Indigofera yang akan ditanam di area perkebunan petani kopi berfungsi sebagai tumbuhan penaung.

"Melalui pohon penaung ini, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas hasil panen, menjaga kesuburan tanah, dan kelestarian hutan," jelas dia.

Berdasarkan data Social Mapping 2019 oleh Universitas Gadjah Mada, sebanyak 83,33 persen masyarakat Ulubelu berprofesi sebagai petani kopi. Dari data tersebut, diketahui tidak sedikit petani kopi yang melakukan penanaman kopi di hutan lindung.

Kendati telah dilengkapi dengan Surat Izin Usaha Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan (SIUPHKm), penanaman kopi di hutan lindung akan mengurangi fungsi pokok dari hutan lindung yaitu sebagai penyangga kehidupan seperti mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, dan memelihara kesuburan tanah.

PGE Area Ulubelu bersama kelompok mitra binaan Kopi Beloe dan KPHL Kota Agung Utara dan dua Gapoktan Ulubelu, disepakati untuk melakukan pertanian kopi yang berkelanjutan dengan kegiatan penanaman tumbuhan penaung bagi para petani kopi.

Tak hanya itu, PGE Area Ulubelu juga menggandeng Universitas Bakrie Jakarta dalam program Matching Fund Kedaireka Kemendikbudristek dalam pengembangan potensi wisata berbasis panas bumi dan perkebunan kopi melalui program Geotourism-Coffee, di Kantor Pusat di Kacamatan Ulubelu, Tanggamus.

Baca juga: Pertamina perluas pemanfaatan panas bumi tak hanya untuk listrik

Andi menjelaskan program Geotourism-Coffe ini terdiri atas pelatihan peningkatan kapasitas organisasi desa wisata melalui berbagai pelatihan serta pendampingan, merintis pendirian Lab Geowisata Kopi sebagai pusat informasi dan edukasi mengenai energi panas bumi.

"Selain itu, kopi robusta Lampung, serta Bimtek dan sertifikasi Pemandu Geowisata," ujar Andi.

Eli Jamilah, Ketua Pelaksana Matching Fund Kedaireka 2022, mengatakan tahun ini UBakrie bersama PGE akan membuat strategi branding destinasi Ulubelu dengan komoditas unggulan kopi dan wisata geotermal.

“Kami berharap kegiatan Geowisata-Coffee itu bisa menghasilkan, yaitu pemetaan potensi program dan produk wisata, optimalisasi kapabilitas kelompok desa wisata, dan petani kopi," kata Eli.

Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022