"Kita diskusi banyak hal, terkait ajang yang dilaksanakan di Kabupaten Siak dan juga melaporkan terkait persiapan pelaksanaan Tour de Siak. Kami berharap mas menteri bisa hadir membuka tour de Siak ke-8," kata Alfedri dalam keterangan tertulisnya diterima di Siak, Senin.
Dalam kunjungan tersebut, Alfedri disambut Direktur Event Nasional dan Internasional Dessy Ruhati di Gedung Sapta Pesona, Jakarta. Ia juga menjelaskan bahwa Tour de Siak merupakan ajang internasional yang sudah berlangsung sebanyak tujuh kali.
Pada tahun ini rute TDSi diperluas hingga melintasi tiga kabupaten/kota yakni Siak, Pelalawan dan Kota Pekanbaru. Menurut Alfedri kemenparekraf mengapresiasi pelaksanaan TDSi ini dan berharap ivennya dikemas dengan semenarik.
"Seperti da iven pendamping sehingga wisatawan bisa betah berlama-lama di Kabupaten Siak,” ungkap bupati.
Direktur Iven Nasional dan Internasional Kemenparekraf, Dessy Ruhati menyampaikan Menteri Sandiaga Uno tidak bisa hadir pada pembukaan Tour de Siak. Itu dikarenakan di waktu yang sama ia bertolak menuju Riyadh, Arab Saudi dan Qatar.
”Kalau dalam waktu dekat ini mas menteri baru pulang dari dinas luarnya sekitar tanggal 3 bulan depan. Jadi tanggal 1 tidak bisa hadir karena mas menteri dalam rangka promosi pariwisata Indonesia di Timur Tengah, kami juga tidak ada di tempat. Tapi nanti coba tanyakan apakah mas Menteri bisa hadir di tanggal 4," ucapnya.
Lebih lanjut dia berharap pemerintah daerah bisa membuatkan daftar iven nasional dan internasional di daerah dan kemudian di sampaikan ke kementerian agar nantinya bisa di bantu baik melalui promosi dan dukungan anggaran.
”Untuk tour de Siak, kita coba bantu publikasi melalui media kerjasama kita, di dalamnya 12 media nasional. Menteri menegaskan fokus kepada iven karena daya tarik utama bagi setiap destinasi wisata di daerah. Silahkan sampaikan aja ke kita daftar ivennya," tambahnya.
Baca juga: Lima tim luar negeri bakal ikuti Tour de Siak 2022
Baca juga: Rute "Tour de Siak" tahun 2022 diperluas hingga ke Pekanbaru
Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022
