Problem utama yang dihadapi para pelaku UMKM adalah konsistensi pada dua hal. Pertama adalah kualitas dan yang kedua adalah kuantitas
Jakarta (ANTARA) - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank berupaya memperluas akses pasar global dan pengembangan kapasitas bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam rangka mendorong ekspor nasional baik melalui fasilitas pembiayaan, penjaminan, asuransi, dan jasa konsultasi.

Head of Region LPEI Anton Herdianto mengatakan terdapat dua tantangan yang secara umum dihadapi oleh para pelaku UMKM dalam rangka menembus pasar global.

"Problem utama yang dihadapi para pelaku UMKM adalah konsistensi pada dua hal. Pertama adalah kualitas dan yang kedua adalah kuantitas. Oleh karena itu, melalui jasa konsultasi, LPEI dapat memberikan dukungan kepada para pelaku UMKM melalui program marketing handholding dan hub building," ujar Anton dalam keterangan di Jakarta, Senin.

Marketing handholding merupakan salah satu program unggulan jasa konsultasi perseroan yang memberikan pendampingan bagi para pelaku UMKM berorientasi ekspor untuk memasarkan produknya melalui marketplace global.

Melalui marketing handholding, para pelaku UMKM juga akan diberikan pemahaman dan wawasan mengenai strategi digital marketing khususnya strategi pemasaran ekspor.

LPEI juga mempertemukan para pelaku UMKM dengan diaspora luar negeri melalui kegiatan hub building. Menurut Anton, hal tersebut merupakan salah satu upaya LPEI untuk memperluas akses pasar para pelaku UMKM dengan cara membangun hubungan bisnis dengan diaspora yang ada di luar negeri.

Sebagai fasilitator perluasan pasar bagi pelaku ekspor, LPEI juga kerap mengadakan kegiatan business matching yang bekerja sama dengan FTA Center, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), dan atase perdagangan di luar negeri untuk mempertemukan dan mempromosikan produk UKM kepada calon pembeli di luar negeri.

Hingga Oktober 2022, LPEI telah melakukan business matching di 18 negara dan telah mempertemukan 112 UMKM Indonesia dengan calon buyer di luar negeri. Adapun kegiatan B2B business matching LPEI mencatat sebanyak 166 transaksi yang telah dilakukan oleh para pelaku UMKM dampingan LPEI melalui kegiatan ini.

Terlebih lagi, LPEI menjalin kerjasama dengan para pihak yang memiliki visi yang sama untuk mendorong UMKM naik kelas. Dalam hal ini, LPEI juga senantiasa pada beberapa kesempatan berkolaborasi dengan Sarinah Indonesia dalam rangka mendorong para pelaku usaha Indonesia mendunia.

"Kami sangat mendukung fasilitas Trading House yang diluncurkan oleh Sarinah Indonesia. Bentuk dukungan tersebut kami wujudkan melalui dukungan pembiayaan, penjaminan, asuransi, dan jasa konsultasi. Melalui jasa konsultasi misalnya, LPEI memberikan dukungan melalui kolaborasi pelatihan ekspor kepada para mitra binaan Sarinah. Harapannya dengan dukungan ini, dapat mempermudah mitra binaan Sarinah pun tidak hanya dapat mengakses fasilitas finansial, namun juga non finansial untuk mendukung usahanya go international," kata Direktur Eksekutif LPEI Riyani Tirtoso.


Baca juga: UMKM ramah lingkungan binaan LPEI tampil ajang di G20
Baca juga: LPEI luncurkan buku "Road to Poland"
Baca juga: LPEI dan IPB berkolaborasi perkuat ekosistem ekspor berkelanjutan

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022