Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Giwo Rubianto Wiyogo meminta agar perempuan dan anak-anak tetap mendapatkan perlindungan pada saat bencana.

“Mohon diperhatikan perlindungan pada perempuan dan anak yang menjadi korban gempa di Kabupaten Cianjur,” ujar Giwo di Jakarta, Selasa.

Dia menjelaskan saat situasi bencana, biasanya para korban disatukan dalam satu tenda penampungan, baik laki-laki maupun perempuan serta anak.

Baca juga: Gempa susulan masih terasa di Cugenang Cianjur

Hal tersebut, lanjutnya, sangat riskan dalam perlindungan perempuan dan anak. Perlu ada pemisahan antara tenda perempuan dan anak, dengan tenda laki-laki.

“Jangan sampai perempuan maupun anak, yang sudah menjadi korban akan menjadi korban lagi kalau tidak ada upaya perlindungan,” kata dia.

Kowani juga meminta agar pendidikan anak jangan sampai terputus meski pada situasi bencana.

Baca juga: PABOI berangkatkan dokter ortopedi ke lokasi gempa Cianjur

Baca juga: Presiden minta dahulukan evakuasi korban gempa Cianjur


Menurut dia, pemerintah melalui Kemendikbudristek dapat mengambil langkah strategis untuk membantu kelangsungan pendidikan di lokasi bencana.

“Para guru bisa didatangkan ke tenda-tenda penampungan agar proses pendidikan terus berlanjut. Kalau tidak ada guru, bisa didatangkan dari kota. Selain itu, penyembuhan trauma bagi korban bencana juga patut mendapatkan perhatian,” imbuh dia.

Sebelumnya terjadi gempa berkekuatan M 5,6 pada Senin pukul 13.21 WIB. Gempa berpusat di 10 km arah barat daya dari Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dengan kedalaman gempa 10 km. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Pewarta: Indriani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022