sudah ditanam 122 pohon di Kecamatan Mampang Prapatan
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) menanam ratusan pohon produktif di Kecamatan Mampang Prapatan sebagai salah satu upaya jangka panjang untuk mencegah banjir di kawasan itu, selain manfaat lain seperti penghijauan dan mengurangi polusi udara.

"Untuk November ini total yang sudah ditanam 122 pohon di Kecamatan Mampang Prapatan," kata Camat Mampang Prapatan Ujang Harmawan saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

Ujang menuturkan dari ratusan pohon tersebut terdapat tanaman produktif yang dapat menghasilkan buah untuk memenuhi kebutuhan manusia seperti bisa dikonsumsi.

"Tanaman produktif yang ditanam di antaranya pohon jambu kristan, pohon jeruk dan lain-lain," tambahnya.

Ujang menuturkan adanya penanaman pohon ini tak hanya untuk melestarikan lingkungan, namun juga mereduksi emisi karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan dari beragam aktivitas sehari-hari.

Baca juga: Pemkot Jaktim tanam 150 pohon di kolong Tol Becakayu

Dia berharap dengan adanya kegiatan ini mampu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk sama-sama peduli menjaga lingkungan hidup.

Ke depannya, Ujang akan melakukan penghijauan melalui penanaman pohon ini di seluruh kelurahan yang ada di Kecamatan Mampang Prapatan.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) menyiapkan sejumlah langkah untuk pengendalian banjir di sekitar Mampang Prapatan, baik jangka panjang maupun pendek.

"Salah satu penanganannya adalah pembebasan lahan untuk waduk atau embung guna meningkatkan area resapan," kata Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan Munjirin. 

Munjirin menuturkan sejumlah langkah ini sebagai salah satu upaya jangka panjang untuk mengurangi masalah genangan yang seringkali dialami warga.

Baca juga: Jakarta Selatan gencar tambah tanaman produktif di AEW Ragunan

Sementara itu, menurut dia, solusi jangka pendek dilakukan melalui pengerukan di bawah jembatan dan pemasangan pompa air.

"Untuk kepemilikan lahan itu dimiliki oleh Dharma Jaya, dengan luas lokasi 2.991 meter berdasarkan info terakhir dari kelurahan dan kecamatan segitu," ungkapnya.

Tidak sampai di situ, langkah alternatif seperti kajian peninggian jembatan dan kajian pembuatan saluran air bawah tanah (crossing) untuk mempercepat aliran demi mengantisipasi banjir yang kerap terjadi di wilayah tersebut.

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022