New York (ANTARA) - Dolar AS mundur terhadap sejumlah mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), menghentikan sebagian penguatan di sesi sebelumnya, karena investor mengabaikan kekhawatiran tentang gejolak COVID China, meningkatkan permintaan untuk mata uang lebih berisiko.

Ekuitas, komoditas, dan mata uang berisiko sebagian besar menguat pada Selasa (22/11/2022), sehari setelah pembatasan baru COVID-19 di China memicu kekhawatiran atas prospek ekonomi global.

Euro naik 0,5 persen terhadap dolar menjadi 1,02965 dolar, dengan kecepatan untuk menghentikan penurunan beruntun tiga sesi.

"Pemulihan tentatif dalam selera risiko sudah cukup untuk menghentikan rebound dolar beberapa hari," kata Joe Manimbo, analis pasar senior di Convera di Washington.

"Risalah Fed akan segera hadir besok, tetapi sebagian besar perdagangan akan berada di kisaran sempit menjelang liburan AS," kata Manimbo, mengacu pada liburan Thanksgiving pada Kamis (24/11/2022).

Dolar telah menguat terhadap setiap mata uang utama tahun ini, didorong oleh kenaikan suku bunga besar-besaran Federal Reserve karena memerangi inflasi. Tetapi data harga konsumen AS yang lebih dingin dari perkiraan baru-baru ini telah mendorong harapan investor bahwa Fed mungkin berada dalam posisi untuk memoderasi laju kenaikannya.

Presiden Federal Reserve Cleveland Loretta Mester menegaskan kembali Selasa (22/11/2022) bahwa penurunan inflasi tetap penting bagi bank sentral.

Investor akan mengurai risalah dari pertemuan November Fed, yang dijadwalkan pada Rabu, untuk setiap petunjuk tentang prospek suku bunga.

"Prospek hawkish The Fed mempertahankan posisi kuat dolar, tetapi ekspektasi kecepatan pengetatan yang lebih lambat membatasi reli," kata Manimbo dari Convera.

Kebangkitan selera risiko pada Selasa (22/11/2022) membantu mengangkat dolar Australia 0,6 persen, sementara dolar Selandia Baru naik 0,9 persen karena para pedagang bersiap untuk bank sentral Selandia Baru memberikan kenaikan suku bunga terbesar minggu ini ketika melanjutkan upaya untuk meredam inflasi.

Sterling 0,6 persen lebih tinggi pada 1,1885 dolar setelah data menunjukkan pemerintah Inggris meminjam kurang dari yang diperkirakan pada Oktober, meskipun defisit anggaran cenderung menggelembung di bulan-bulan mendatang berkat langkah-langkah dukungan tagihan energi dan ekonomi yang melambat.

Di mata uang kripto, bitcoin 2,5 persen lebih tinggi pada 16.161 dolar AS, sehari setelah jatuh ke level terendah dua tahun baru di 15.479 dolar AS di tengah kegelisahan tentang kesehatan broker kripto Genesis.

Genesis mengatakan pada Senin (21/11/2022) tidak memiliki rencana untuk mengajukan kebangkrutan dalam waktu dekat, meskipun Bloomberg News melaporkan, mengutip sumber, bahwa broker sedang berjuang untuk mendapatkan uang tunai baru bagi unit pinjamannya, dan memperingatkan investor bahwa mungkin perlu mengajukan kebangkrutan jika tidak mendapatkan pendanaan.

Unit pemberi pinjaman Genesis menangguhkan penebusan minggu lalu, mengutip dampak dari runtuhnya bursa kripto FTX, yang mengajukan kebangkrutan pada 11 November.

Baca juga: Dolar setop menguat di Asia, pasar khawatir COVID China meningkat
Baca juga: Dolar pangkas kenaikan di sesi Asia, karena kekhawatiran COVID China
Baca juga: Dolar AS menguat, pembatasan baru COVID di China menakuti pasar

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022