Diperkirakan potensi bibit siklon tropis 94S untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan
Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat mewaspadai dampak bibit siklon tropis 94S yang terpantau di Samudera Hindia sebelah selatan Nusa Tenggara Barat (NTB) berupa hujan lebat hingga gelombang tinggi.

"Tetap waspada di wilayah terdampak," kata Deputi Bidang Meteorologi, BMKG, Guswanto dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

Ia mengemukakan bibit siklon tropis 94S masih terpantau di Samudera Hindia selatan NTB, tepatnya di sekitar 12,1 Lintang Selatan dan 115,6 Bujur Timur.

Ia mengemukakan bibit siklon tropis 94S itu berkecepatan angin maksimum 20 knots dan tekanan udara minimum sebesar 1.005 milibar (mb) bergerak ke arah tenggara menjauhi wilayah Indonesia.

"Diperkirakan potensi bibit siklon tropis 94S untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori rendah," katanya.

Baca juga: 11 provinsi berpotensi terdampak bibit siklon 94S

Baca juga: BMKG ingatkan potensi hujan lebat di sebagian besar wilayah Indonesia


Ia mengemukakan wilayah terdampak bibit siklon tropis 94S itu berupa hujan sedang hingga lebat di Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Dampak lainnya, yakni gelombang laut tinggi hingga empat meter. Gelombang tinggi sekitar 1,5-2,5 meter berpotensi terjadi di Laut Sawu, Selat Sape bagian selatan, perairan selatan Pulau Sumba dan Samudera Hindia selatan NTT.

Gelombang lebih tinggi sekitar 2,5-4 meter berpotensi terjadi di perairan selatan Pulau Jawa hingga Pulau Sumbawa, Selat Bali bagian selatan, Selat Lombok bagian selatan, Selat Alas bagian selatan dan Samudera Hindia bagian selatan Banten hingga NTB.

Baca juga: BMKG: Waspada dampak bibit siklon tropis 94S, hujan lebat-gelombang

Baca juga: BMKG: Hindari kegiatan pelayaran di wilayah bibit siklon tropis 93S
 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022