Kabupaten Bogor (ANTARA) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap milik PT Indo Kordsa Tbk berkapasitas 4,8 MegaWatt-peak (MWp).

Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Kementerian ESDM Andriah Feby Misna menyebutkan penggunaan PLTS Atap merupakan salah satu upaya dalam mengatasi darurat energi.

"Kita tahu kita punya target (pencapaian bauran energi nasional dari energi baru terbarukan) yang besar, 23 persen di tahun 2025, dan kalau kita lihat capaiannya saat ini masih di bawah dari yang kita harapkan," katanya saat peresmian di pabrik Indo Kordsa, Citeureup, Kabupaten Bogor, Rabu, . 

PLTS atap swasta itu dilengkapi lebih dari 8.800 panel dengan kapasitas 4,8 MWp dan menghasilkan sekitar 6.800 MegaWatt-jam (MWh) listrik terbarukan, sehingga diperkirakan mampu mengurangi emisi karbon sekitar 5.400 ton emisi CO2.

Feby menyebutkan salah satu sumber energi terbarukan yang potensinya sangat melimpah di Indonesia adalah energi surya. Potensi energi surya di Indonesia mencapai 3.295 GW, namun potensi yang dimanfaatkan untuk PLTS masih sangat minim yakni 260 MW.

"Berbagai program didorong oleh pemerintah untuk memanfaatkan energi surya baik itu melalui Program PLTS Skala Besar, PLTS Terapung, dan juga PLTS Atap," ungkapnya. 

Baca juga: Kementerian ESDM: Potensi PLTS Atap yang dapat dikembangkan 32,5 GW

Menurutnya, PLTS Atap merupakan salah satu program yang didorong oleh pemerintah untuk mengisi gap pencapaian target bauran energi terbarukan. PLTS atap menjadi solusi pemanfaatan energi terbarukan di perkotaan yang lahannya terbatas.

"Berdasarkan identifikasi kami, potensi PLTS atap secara nasional mencapai 32,5 GW dari pelanggan golongan rumah tangga, industri, bisnis, sosial maupun pemerintah," tuturnya.

Sementara Plt Direktur Jenderal Industri Kimia Farmasi dan Tekstil Kemenperin Ignatius Warsito menyebutkan pemerintah terus mendorong industri  berperan dalam pengembangan penggunaan energi baru terbarukan.

"PLTS atap ini menjadi contoh dari kontribusi aktif sektor industri dalam mendukung nationality determined contribution yang menjadi komitmen Indonesia untuk menurunkan emisi karbon," kata Ignatius.

Presiden Direktur Indo Kordsa, Omur Mentes mengatakan pihaknya bekerja sama dengan perusahaan penghasil dan penyedia energi global terpadu, TotalEnergies, selama sekitar satu tahun membangun konstruksi PLTS atap.

"Ini merupakan yang terbesar di antara proyek Kordsa lainnya di enam negara dan terbesar di Kabupaten Bogor. PT Indo Kordsa Tbk juga menjadi perusahaan tekstil kedua di Indonesia yang memanfaatkan solar rooftop," kata Omur.

Baca juga: Kemenperin dukung pengembangan EBT melalui kebijakan industri hijau

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022