Untuk memeriksa saluran listrik sepanjang 100 km, pekerja manusia membutuhkan waktu 20 hari, sementara drone membutuhkan empat hari
Kunming (ANTARA) - Provinsi Yunnan di China barat daya mengerahkan sejumlah kendaraan udara nirawak untuk menggantikan manusia dalam pekerjaan inspeksi yang sulit untuk dilakukan di saluran transmisi listrik sepanjang 90.000 km, yang sebagian besar berlokasi di daerah pegunungan terpencil.

Provinsi perbatasan yang bergunung-gunung itu telah menyempurnakan jaringan dan menambah pasokan listrik ke desa-desa terpencil dalam kampanye pengentasan kemiskinan baru-baru ini. Namun, provinsi itu mengalami kendala terkait kurangnya pekerja yang dapat melakukan inspeksi saluran listrik.

"Untuk memeriksa saluran listrik sepanjang 100 km (di Yunnan), pekerja manusia membutuhkan waktu selama 20 hari, sementara drone hanya membutuhkan empat hari," kata Gerin Dingdru, staf dari China Southern Power Grid cabang Yunnan.

Dia menambahkan bahwa drone juga membuat para pekerja tak perlu lagi memanjat menara transmisi, mengurangi risiko terjatuh atau tersengat listrik.

Drone diterbangkan secara otomatis, dengan efisiensi yang lima hingga 10 kali lebih tinggi daripada misi penerbangan yang membutuhkan operator manusia, sementara biayanya dapat dipangkas lebih dari setengahnya, kata Gerin Dingdru. Hal itu membuat praktik tersebut sangat cocok untuk lanskap dan iklim Yunnan yang kompleks.

Mengingat lebih dari 80 persen saluran transmisi listrik Yunnan terletak di wilayah pegunungan yang tinggi dan lembah yang dalam, perusahaan pemasok listrik tersebut meluncurkan inspeksi drone pada 2014, tetapi terhambat karena kekurangan operator yang kompeten.

Sejak 2017, perusahaan itu mengembangkan sistem perencanaan rute dan sistem kendali otomatis yang memungkinkan penerapan inspeksi drone otomatis.

Perusahaan itu menyebutkan bahwa sekitar 65 persen pemeriksaan saluran listrik di Yunnan kini telah dilakukan oleh drone otomatis.


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022