Stigma Palu sebagai pusat radikalisme dan terorisme dapat menjadi pusat kesejukan dan pusat keharmonisan.
Palu (ANTARA) - Koordinator Presidium Korps Alumni HMI (KAHMI) Ahmad Doli Kurnia berharap Musyawarah Nasional (Munas) Ke-11 KAHMI di Palu menghasilkan gagasan dan pemikiran baru untuk organisasi.

"Mari diisi dengan pikiran-pikiran cerdas, visi baru, ide baru, dan gagasan baru tentang gerakan KAHMI untuk 5 tahun ke depan, untuk Indonesia yang lebih baik, lebih maju, sejahtera, dan untuk kepentingan umat Islam, dan kejayaan kita semua," katanya saat memberikan sambutan pada acara Gala Dinner KAHMI di Palu, Kamis (24/11) malam.

Ahmad Doli Kurnia menjelaskan bahwa kehadiran KAHMI di Palu harus dapat memberikan perubahan dan menunjukkan pembaharuan. Stigma Palu sebagai pusat bencana dapat diubah menjadi pusat kebahagiaan, kemajuan, dan kebangkitan.

"Stigma Palu sebagai pusat radikalisme dan terorisme dapat menjadi pusat kesejukan dan pusat keharmonisan," katanya menegaskan.

Selain itu, dia berharap Munas KAHMI menjadikan Kota Palu menjadi pusat pembicaraan peradaban baru, bukan hanya Indonesia, melainkan dunia.

"Mari jaga sama-sama Munas KAHMI menjadi munas yang tertib, sejuk, harmonis, beradab, dan bermartabat," ujarnya.

Ia berpesan agar Munas KAHMI tidak ada unusur kekerasan. Jika ada kejadian yang tidak baik dengan kegiatan sebelumnya, Munas KAHMI menjadi penutup dengan segala kebaikan-kebaikan baru.

"Kita sama-sama tahu bahwa ini merupakan kegiatan yang keempat menjadi pusat perhatian setelah G20, Muktamar Muhammadiyah, Munas HIPMI, dan Munas KAHMI," katanya menegaskan.

Munas Ke-11 KAHMI di Palu, 24—27 November 2022. Agenda 5 tahunan itu juga dijadwalkan memilih sembilan presidium baru dari 40 nama yang lolos sebagai bakal calon.

Baca juga: 1.531 personel disiagakan jelang kedatangan Wapres di Palu
Baca juga: Doli Kurnia ingatkan Forhati beri penguatan untuk perempuan

Pewarta: Fauzi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022