Beijing (ANTARA) - Sedikitnya 10 orang tewas dan sembilan lainnya mengalami luka-luka akibat kebakaran apartemen di Urumqi, Daerah Otonomi Xinjiang, China.

Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan, kata otoritas pemerintah lokal pada Jumat.

Pusat Komando Kebakaran Kota Urumqi, pada Kamis (24/11) pukul 19.49 waktu setempat, menerima laporan adanya peristiwa kebakaran.

Laporan tersebut ditindaklanjuti dengan mengerahkan petugas ke lokasi kejadian.

Api melalap kamar tidur hunian warga di 21 lantai apartemen tersebut. Perangkat rumah tangga, tempat tidur, dan barang-barang lainnya di dalam apartemen itu terbakar.

Sekitar pukul 22.20 waktu setempat, api berhasil dipadamkan dan 21 orang warga berhasil diselamatkan.

Semua korban luka dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan setelah menghirup asap beracun, termasuk sembilan korban luka yang mengalami cedera paru-paru berangsur stabil, kata otoritas setempat seperti dikutip media China.

Para penghuni apartemen tersebut juga leluasa menyelamatkan diri karena berada dalam zona risiko rendah COVID-19.

Hasil investigasi sementara mengungkapkan percikan api berasal dari panel jaringan kabel di salah satu kamar lantai 21 apartemen di ibu kota Daerah Otonomi Xinjiang itu.

Kebakaran di Urumqi terjadi berselang dua hari pascakebakaran pabrik garmen di Kota Anyang, Provinsi Henan, yang menewaskan 38 orang pekerja.

Baca juga: Empat orang ditahan usai kebakaran pabrik di China renggut 38 nyawa

Baca juga: Presiden Xi perintahkan upaya maksimal pascakebakaran pabrik di China

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2022