sampah yang berasal dari makanan ini nantinya akan dimakan oleh maggot
Kediri (ANTARA) - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengungkapkan bahwa instalasi pengolah sampah domestik (IPSD) di Kota Kediri, Jawa Timur, dapat menangani persoalan sampah hingga 15 persen.

"Di Kota Kediri ini permasalahannya adalah sampah. Semakin ramai Kota Kediri maka sampah yang dihasilkan pun juga semakin besar. Langkah Ini adalah wujud komitmen Kota Kediri untuk menjaga sustainability tentang alam di Kota Kediri," kata Wali Kota Kediri di Kediri, Jumat.

Wali Kota mengatakan, Kota Kediri memiliki cita-cita zero waste city atau kota tanpa limbah  sehingga untuk mewujudkan hal itu juga butuh upaya yang besar juga.

Pemerintah Kota Kediri, kata dia, tidak bisa jika harus menanggulangi masalah sampah itu sendirian, sehingga melakukan kerja sama dengan PT Sagara Hijau Indonesia untuk permasalahan sampah ini.

Baca juga: Pemkab Kediri persiapkan pembangunan TPA Regional
Baca juga: Pemkab Kediri akan kembangkan manajemen TPS3R soal sampah

Dalam praktiknya, PT Sagara Hijau Indonesia memiliki mesin pengolah sampah yang diletakkan di TPS 3R Banjarmlati, Kota Kediri ini.

TPS tersebut rencananya juga akan dijadikan sebuah percontohan yang kemudian akan dilakukan pengkajian. Sampah yang masuk di TPS 3R ini tidak boleh keluar lagi.

Wali Kota Kediri juga mengatakan setiap harinya ada sekitar 3 ton sampah yang dapat diselesaikan di TPS 3R ini. Sampah-sampah tersebut setelah dipilah ada yang dijadikan pupuk, pakan ternak, bahan bakar pabrik sederhana dan lainnya.

Pemilahan sampah dilakukan menggunakan alat conveyor atau ban berjalan. Sebesar 40 persen sampah di TPS 3R Banjarmlati adalah sampah makanan (food waste). "Sampah yang berasal dari makanan ini nantinya akan dimakan oleh maggot, untuk sampah plastik, kertas dan lainnya akan dikeringkan, dipadatkan kemudian dijadikan bahan bakar," katanya.

Baca juga: Perusahaan Jerman dukung Kota Kediri dalam percepatan TPA regional
Baca juga: DLHKP Kota Kediri maksimalkan peran bank sampah

Dirinya juga menjelaskan akan mengaplikasikannya ke TPS 3R lain yang dimiliki Pemerintah Kota Kediri. Jika semua aplikasi IPSD di TPS 3R berjalan dengan baik, ada sekitar 15 persen permasalahan sampah di Kota Kediri dapat tertangani.

"Kalau mau dibuat yang lebih besar, masih memungkinkan di TPS kami. Ini adalah langkah awal yang sangat baik dan saya kira ini berkelanjutan," kata dia.

​​​​​​Wali Kota meninjau sekaligus meresmikan instalasi pengolah sampah domestik di TPS 3R Banjarmlati, Kota Kediri. Peresmian tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti, setelah sebelumnya meninjau proses pengolahan sampah di TPS ini.

Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala DLHKP Kota Kediri Anang Kurniawan, Direktur PT Sagara Hijau Indonesia Rudi Kusworo, Camat Mojoroto Bambang Tri Lasmono, dan Lurah Banjarmlati Nanang Jumari. 

Baca juga: BRIN: Pemilahan sampah harus didukung kesiapan infrastruktur lanjutan

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022