Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa tahun depan merupakan tahun yang penting bagi Indonesia karena akan menjadi Ketua ASEAN dan Indonesia ingin menjadikan ASEAN tetap penting dan relevan.

"Keketuaan (ASEAN) ini akan dijalani di tengah situasi dunia yang belum akan lebih baik," kata Retno dalam pidatonya secara virtual di Konferensi Kebijakan Luar Negeri Indonesia (CIFP) 2022 di Jakarta, Sabtu.

Pemerintah Indonesia menerima penyerahan Keketuaan ASEAN dari Kamboja pada awal November ini.

Menlu mengungkapkan bahwa keketuaan Indonesia di ASEAN tahun depan akan mengusung tema "ASEAN Matters: Epicentrum of Growth".

"Indonesia juga ingin menjadikan kawasan Asia Tenggara tetap menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, epicentrum of growth," ucap Retno.

Retno berharap Indonesia dapat menjalankan Keketuaan ASEAN sebaik Indonesia menjalankan Presidensi G20 tahun ini.

Komunitas Kebijakan Luar Negeri Indonesia (Foreign Policy Community Indonesia/FPCI) kembali menggelar acara CIFP yang ke-7 dengan tema "Navigating A Turbulent Ocean".

Pendiri dan pimpinan FPCI Dino Patti Djalal mengatakan dalam konferensi pers pada Kamis bahwa acara tersebut menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan yang terlibat dalam urusan politik luar negeri, termasuk pemerintahan, para duta besar negara asing, diplomat, pakar, pengusaha, mahasiswa, hingga para dosen dan selebritas.

Acara CIFP tahun ini juga menganugerahkan penghargaan Global Leadership Award kepada Presiden Joko Widodo untuk perannya selama presidensi Indonesia di G20 tahun ini.

Baca juga: Menlu: Keketuaan Indonesia di ASEAN hadapi tantangan multidimensi
Baca juga: Menlu: Timor Leste diberikan status "observer" oleh ASEAN

 

Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022