Washington (ANTARA News) - Lima anggota Kongres Amerika Serikat (AS) ditangkap pada Jumat saat demonstrasi di Kedutaan Besar Sudan di ibukota AS, Washington DC, untuk memprotes kekejaman di wilayah Darfur Sudan, kata sejumlah pejabat setempat. Anggota-anggota Kongres itu, semuanya anggota Partai Demokrat, yakni Tom Lantos dari Kalifornia, James McGovern dan John Olver dari Massachusetts, James Moran dari Virginia dan Sheila Jackson Lee dari Texas, kata beberapa pembantu McGovern dan Lantos. Para wakil rakyat itu diangkut menggunakan kendaran ke sebuah kantor polisi, demikian laporan Reuters. Pembantu-pembantu itu menyatakan, anggota-anggota Kongres tersebut telah diberi tahu bahwa mereka tidak boleh melanggar wilayah kedutaan tersebut. Mereka menyampaikan pernyataan di luar perwakilan Sudan itu, kemudian berdiri di tangga kedutaan tersebut. Anggota-anggota parlemen itu tidak pergi setelah polisi mengeluarkan peringatan, dan "ditangkap satu per satu", kata jurubicara Lantos, Lynne Weil. Jurubicara Michael Mershon mengatakan, ia sedang menuju kantor polisi itu untuk membayar uang jaminan 50 dolar bagi pembebasan McGovern. Protes diadakan akhir pekan ini untuk meningkatkan tekanan bagi penghentian kekerasan di Darfur yang disebut AS sebagai pemusnahan golongan bangsa. Kawasan Darfur Sudan dilanda perang dan kelaparan selama lebih dari tiga tahun sejak gerakan-gerakan yang menuntut bagian lebih besar dari sumber-sumber alam di kawasan mereka meluncurkan pemberontakan yang ditumpas secara brutal oleh Khartoum. Sejumlah pihak memperkirakan jumlah orang yang tewas mencapai 300.000 dalam apa yang disebut Washington sebagai sebuah pemusnahan golongan bangsa. Sudan dituduh oleh para pejabat AS dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mempersenjatai milisi Arab yang melakukan pemerkosaan, penjarahan serta pembunuhan, dan membuat sekitar dua juta warga desa mengungsi ke kamp-kamp pengungsian kumuh. Khartoum membantah tuduhan tersebut. Pemerintah Omar al-Beshir menentang keras rencana-rencana PBB untuk mengambil alih keamanan dari kontingen pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika, yang gagal mengatasi pertumpahan darah di Darfur. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006