Walaupun kita tidak bersaudara dalam keimanan, kita tetaplah bersaudara dalam kebangsaan dan kemanusiaan
Bandung (ANTARA) -
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyesalkan pencabutan label identitas pemberi bantuan tenda yang dilakukan oleh warga setempat di tenda pengungsian di Kabupaten Cianjur.
 
"Walaupun kita tidak bersaudara dalam keimanan, kita tetaplah bersaudara dalam kebangsaan dan kemanusiaan," kata Gubernur Ridwan Kamil dalam keterangan tertulisnya diterima di Bandung, Minggu.
 
Dia menuturkan pemasangan label identitas pemberi bantuan merupakan hal yang wajar.
 
Hal itu karena pemasangan label identitas pemberi bantuan bisa saja sebagai bagian dari pelaporan maupun pertanggungjawaban kepada para donatur yang menitipkan bantuannya.
 
"Karenanya Sila ke-2 Pancasila, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab harus dijunjung dengan baik dan dipraktikkan dengan bijak. Bantuan kemanusiaan tidak boleh ternodai sedikitpun oleh unsur kebencian golongan," katanya.

Baca juga: Gubernur adakan Piso Dapur untuk informasikan penanganan gempa Cianjur

Baca juga: Ridwan Kamil: Duta Besar Malaysia ke Cianjur bawa bantuan Rp750 juta
 
Apalagi, kata Ridwan Kamil, bencana gempa bumi Cianjur datang tidak pilih-pilih. Semua orang, semua pihak, dan semua golongan pun terdampak bencana tersebut.
 
"Yang membantu bencana pun datang tidak pilih-pilih, datang dari semua pihak, dari semua golongan, kelompok, apapun keyakinan atau agamanya," ujarnya.
 
Supaya insiden serupa tidak kembali terjadi, Gubernur Ridwan Kamil telah meminta kepolisian untuk menindaklanjuti pencabutan label identitas pemberi bantuan tenda yang dilakukan oleh warga setempat di tenda pengungsian di Kabupaten Cianjur.
 
"Saya sudah meminta kepolisian khususnya Kapolda Jawa Barat untuk menindaklanjuti hal ini agar tidak terulang lagi di kemudian hari. Hatur Nuhun," kata dia.

Baca juga: Gubernur Jabar: Lima penghadang bantuan korban gempa ditangkap

Baca juga: Gubernur Jabar kirim ASN ke Jepang belajar mitigasi bencana
 
 

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022