Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan melemah dipicu berkurangnya pasokan dolar AS.

Rupiah pagi ini melemah 55 poin atau 0,35 persen ke posisi Rp15.728 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.673 per dolar AS.

"Untuk saat ini sentimen yang mempengaruhi pergerakan dolar terhadap rupiah adalah isu dollar shortage, di mana dengan tingginya tingkat suku bunga The Fed, banyak investor yang memindahkan dolarnya ke AS," kata analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Revandra Aritama saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Menurut Revandra, dengan banyaknya investor yang memindahkan dolarnya ke AS, membuat suplai dolar AS di Tanah Air menjadi turun.

"Akibatnya harga dolar terus menekan rupiah walaupun dari sisi kebijakan The Fed disebut mulai memperlambat kenaikan nilai suku bunga dan Bank Indonesia juga sudah menaikkan tingkat suku bunga acuan," ujar Revandra.

Di sisi lain, protes terhadap pembatasan COVID di China memicu ketidakpastian dan merusak sentimen, serta mendorong investor yang gelisah menuju mata uang safe-haven.

Perkembangan terbaru di China itu telah menghentikan penurunan dolar AS, yang telah melemah selama beberapa minggu terakhir di tengah harapan bahwa Federal Reserve akan segera memperlambat laju kenaikan suku bunganya.

Terhadap sekeranjang mata uang, indeks dolar AS turun 0,08 persen pada 106,25, tetapi turun dari level terendah tiga bulan baru-baru ini di 105,30.

Namun, secara keseluruhan, dolar tetap berada di jalur penurunan bulanan hampir 5 persen, terbesar dalam 12 tahun karena investor mengikuti tanda-tanda perubahan dalam sikap kebijakan hawkish Fed.

Ketua The Fed Jerome Powell akan berbicara tentang prospek ekonomi AS dan pasar tenaga kerja di acara Brookings Institution pada Rabu (30/11), yang kemungkinan akan memberikan lebih banyak petunjuk tentang prospek kebijakan moneter AS.

Ariston memperkirakan hari ini rupiah berpotensi menguat ke arah Rp15.630 per dolar AS dengan potensi resisten Rp15.700 per dolar AS.

Pada Jumat (25/11) lalu, rupiah ditutup melemah 8 poin atau 0,05 persen ke posisi Rp15.673 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.665 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah menguat menyusul indikasi perlambatan kenaikan bunga Fed

Baca juga: Rupiah ditutup sedikit menguat jelang rilis risalah bank sentral AS

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022