Beijing (ANTARA) - Pemerintah Kota Beijing melarang pemasangan barikade di kompleks permukiman meskipun pandemi COVID-19 di ibu kota China itu tidak menemui tanda-tanda bakal mereda.

Dalam menghadapi kasus positif baru COVID-19 yang terus bertambah, pemerintah kota harus mengoptimalkan pengendalian pandemi situasi dan kondisi terkini, demikian Deputi Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (CCDC) Kota Beijing Liu Xiaofeng kepada pers, Senin.

Khusus untuk penyegelan atau barikade gedung dan kompleks permukiman yang berkategori risiko tinggi COVID-19 akan dilarang keras.

Jalanan harus steril bagi kendaraan medis, angkutan darurat, dan pertolongan pertama, demikian Wang Daguang dari CCDC yang bertanggung jawab di tingkat permukiman.

Baca juga: Beijing akan percepat pembukaan kembali toko yang terdampak COVID-19

Ia menegaskan bahwa status lockdown harus dicabut secepatnya begitu kompleks permukiman berhasil memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu.

Dalam serangan pandemi terkini pada 1-27 November di Beijiing terdapat 20.275 kasus baru dengan tiga kasus kematian.

Pada Minggu (27/11) di Beijing terdapat 1.781 kasus baru dan 1.411 kasus tanpa gejala.

Sejak Kamis (24/11), otoritas kesehatan Ibu Kota menerapkan kewajiban hasil tes negatif yang berlaku 48 jam terakhir.
Tempat-tempat tes PCR diperbanyak dan rumah sakit sementara di pinggiran Ibu Kota sudah mulai difungsikan.

Sebelumnya telah beredar luas video daring yang mempertontonkan penguncian gerbang-gerbang permukiman warga di Distrik Fengtai dan Distrik Chaoyang oleh petugas medis dan aparat keamanan Kota Beijing dengan menggunakan gembok, rantai, dan segel.

Video tersebut mendapat komentar beragam dari warganet. 

Baca juga: Protes anti-lockdown menyebar di China dengan seruan minta Xi mundur
Baca juga: Kasus COVID-19 di Beijing meningkat, KBRI ubah jam kerja

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022