Kupang (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur Irjen Pol Johanis Asadoma mengingatkan orang tua di NTT, khususnya di kabupaten Alor untuk tidak mempercayai siapapun untuk meluluskan anak mereka saat ikuti tes masuk Polri.

"Jangan percayai siapapun, termasuk juga jangan percayai saya bahwa saya bisa luluskan anak-anak bapa ibu yang ikut tes masuk Polri," katanya kepada masyarakat Alor, saat melakukan kunjungan kerja di Alor, Senin.

Hal ini disampaikannya menanggapi kasus penipuan terhadap calon siswa Polri yang terjadi di wilayah NTT yang mana dijanjikan uang kelulusan sebesar Rp250 juta.

Mantan Kadiv Hubungan Internasional Polri itu mengatakan bahwa agar seorang anak bisa lulus tes Polri maka harus belajar yang giat serta berdoa meminta pertolongan dari Tuhan.

Tak hanya itu calon siswa Polri juga harus mempersiapkan diri dengan melatih fisik, jaga kesehatan fisik dan rohani sebelum mengikuti tes masuk Polri.

"Bapak mama harus hindari praktek-praktek KKN dalam seleksi tes masuk anggota Polri," tegas dia.

Dia pun mengajak seluruh anak-anak muda di Alor untuk berjuang sendiri untuk mengapai cita-cita.

Kapolda dalam kesempatan itu mengisahkan tentang dirinya menjadi petinju sukses, lalu berhasil menjadi jenderal serta menjadi Kapolda NTT.

"Semuanya itu saya dapat melalui kerja keras dan usaha sendiri. Semuanya tidak mudah tetapi hasil akhirnya bisa diperoleh sekarang," tambah dia.

Sementara itu Kabid Bidang Profesi dan Pengamanan Polda NTT Kombes Pol. Dominicus Savio Yempormase mengatakan bahwa jika ada oknum masyarakat ataupun Polri yang melakukan hal seperti yang disampaikan itu, maka dia meminta untuk segera dilaporkan ke Polda NTT.

"Bapak mama bisa melapor melalui Hotline Bidpropam Polda dengan nomor Whatsapp 0812-8109-4411 atau bisa juga di 0812-8109-4422," tambah dia.
 

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022