Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi I DPR RI Rizki Aulia Natakusumah mengatakan pihaknya akan menyoroti objektivitas TNI dalam menghadapi tahun politik saat uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono sebagai calon tunggal panglima TNI.

Ia menyebut tahun depan sudah memasuki tahun politik jelang Pemilu 2024 sehingga menjadi tantangan bagi kepemimpinan panglima TNI yang baru ke depannya.

"Faktor-faktor lain yang harus bisa kita tanyakan dan yakinkan di fit and proper test seperti apakah TNI akan terus atau semakin bersifat objektif dalam tahun-tahun politik," kata Rizki saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Rizki menyebut interoperabilitas dari antarmatra TNI juga penting sekali untuk disoroti. Meski dinilainya, selama ini Laksamana Yudo telah berkoordinasi secara ketat dan baik dengan matra lain, baik TNI Angkatan Darat ataupun TNI Angkatan Udara.

Baca juga: Komisi I DPR sambut baik penunjukan Yudo Margono oleh Presiden

"Jadi tentu ini perlu ditekankan bagaimana nantinya bisa ada interoperabilitas yang baik lagi," ujarnya.

Ia menyebut fraksinya akan mencermati pula perihal visi-misi panglima TNI baru selama masa jabatannya dan kontribusi apa yang bisa diberikannya dalam merealisasikan visi-misi tersebut terhadap tubuh TNI ke depannya.

"Jadi visinya pun harus realistis dalam masa jabatan beliau apa yang akan menjadi kontribusi beliau ketika nanti sudah ditetapkan sebagai panglima TNI," katanya.

Selain itu, ia mengatakan akan menekankan perihal visi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mendorong Indonesia sebagai poros maritim dunia dalam pertanyaan saat fit and proper test kepada calon tunggal panglima TNI.

"Ini yang menjadi pertanyaan kami apakah akan dikuatkan lagi dengan adanya penunjukan Bapak Yudo Margono sebagai calon tunggal Panglima TNI," tuturnya.

Rizki menyebut juga akan memberikan catatan-catatan untuk dicermati oleh calon Panglima TNI dari kepemimpinan Panglima TNI sebelumnya dalam menghadapi isu-isu strategis.

"Harus belajar dari panglima sebelumnya, Pak Andika sudah memimpin dengan baik, Pak Andika sudah cukup baik atau baik dalam menjaga citra TNI, menjadikan isu Papua sebagai isu strategis atau isu utama yang menjadi concern beliau," katanya pula.

Di awal, Rizki mengatakan pihaknya menyambut baik atas penunjukan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono sebagai calon tunggal panglima TNI. Menurutnya, sosok Laksamana Yudo merupakan figur pemimpin yang dekat dengan para prajuritnya.

"Level pribadi, saya sudah lihat betul dengan kepala mata sendiri beliau adalah seorang pemimpin yang dekat dengan prajurit-prajuritnya, cair sekali dalam memimpin TNI AL selama ini," ucapnya.

Ia berharap dengan modal kecakapan yang dimilikinya tersebut dapat menjalin komunikasi maupun silaturahmi yang baik dengan para prajuritnya dalam memimpin institusi TNI ke depannya.

Ketua DPR RI Puan Maharani menerima surat presiden atau surpres tentang calon Panglima TNI atas nama Laksamana TNI Yudo Margono yang diusulkan menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang segera memasuki masa pensiun.

Surat presiden tersebut disampaikan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno kepada Ketua DPR RI Puan Maharani di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.

Setelah diterima DPR RI, Surpres Calon Panglima TNI bakal ditindaklanjuti oleh mekanisme uji kelayakan dan kepatutan atau "fit and proper test".

Proses uji kelayakan dan kepatutan itu akan dilakukan Komisi I DPR yang mengurus bidang pertahanan.

Baca juga: Pengamat: Laksamana Yudo Margono layak jadi panglima TNI
Baca juga: Pengamat harap Laksamana Yudo jaga netralitas TNI
Baca juga: Pengamat: Panglima TNI baru harus fokus pada penguatan Kogabwilan

Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2022