Jakarta (ANTARA) - Petugas BPBD DKI Jakarta mengevakuasi satu warga di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, yang tewas tersengat aliran listrik saat banjir akibat curah hujan tinggi.

"Korban tutup usia akibat tersengat listrik karena berusaha mencabut colokan listrik yang sedang terendam air," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Isnawa Adji di Jakarta, Senin.

Korban tersebut diketahui bernama Lina Maulida berusia 35 tahun di Kelurahan Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Korban kemudian dievakuasi oleh petugas BPBD dibantu lurah dan petugas RT/RW.

Sementara itu, hingga pukul 21.00 WIB, sebanyak 19 Rukun Tetangga (RT) terdampak banjir di Jakarta.

Rinciannya, di Jakarta Selatan terdapat 17 RT yakni di Kelurahan Cilandak Timur sebanyak dua RT dengan ketinggian air hingga 1,55 meter akibat luapan Kali Krukut.

Baca juga: BPBD DKI imbau warga waspadai rob di Jakarta Utara
Baca juga: Pemkot Jaktim tambah enam unit pompa bergerak antisipasi banjir

Kemudian, di Pesanggrahan ada 13 RT dengan ketinggian air 40-60 sentimeter (cm) akibat luapan Kali Krukut. Selanjutnya di satu RT di Kelurahan Bintaro dengan ketinggian air 40 cm karena Kali Penghubung Rengas Bintaro yang meluap.

Selain itu, satu RT di Kelurahan Bangka dengan ketinggian air 40 cm akibat Kali Lenggong meluap. Di Jakarta Barat terdata ada dua RT dengan ketinggian air mencapai 40 cm akibat curah hujan tinggi.

Selain kawasan permukiman, sebanyak enam ruas jalan di Jakarta juga terendam air dengan ketinggian 30 hingga 55 cm. BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk mengawasi kondisi genangan di setiap wilayah.

Pihaknya juga mengoordinasikan unsur Dinas Sumber daya Air (SDA), Dinas Bina MargaMarga dan Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.

BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. "Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop," kata Isnawa.
 

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022