Maluku (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membagikan tas siaga bencana kepada masyarakat sebagai antisipasi gempa bumi.

"Tas siaga bencana isinya perangkat alat yang digunakan saat terjadi gempa seperti senter baterai, makanan dan obat-obatan," kata Senior Ramalan Cuaca BMKG Jakarta Yuli Kartiningsih saat ditemui di Sail Tidore 2022, Maluku Utara, Senin.

Yuli mengatakan, pembagian tas siaga bencana secara gratis ini merupakan bagian dari program Sekolah Lapang Gempa Bumi (SLG).

​​​​​​Pembagian tas ini bisa menjadi imbauan kepada masyarakat untuk selalu waspada dan mengetahui ciri-ciri datangnya bencana alam.

Baca juga: BMKG: Gempa susulan di Cianjur makin jarang dan magnitudonya mengecil

Menurut dia, perlu adanya campur tangan dan uluran tangan dari BMKG dan pemerintah pusat dalam memberikan pendidikan tentang bencana alam kepada masyarakat setempat.

Ia mengatakan, dengan adanya SLG peserta bisa menularkan pengetahuannya kepada masyarakat sehingga timbul kesiapan dan kesiapsiagaan.

“Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan edukasi masyarakat mengenai potensi gempa bumi dan tsunami di daerahnya sekaligus bagaimana cara mitigasinya," katanya.

Dengan dukungan data kegempaan, BMKG berupaya untuk menganalisis dan mensimulasikan secara matematis agar dapat memperhitungkan potensi kejadian terburuk yang harus dimitigasi.

Baca juga: BMKG deteksi 14 titik panas di Kaltim

Selain itu, Yuli juga mengenalkan Sekolah Lapang Iklim (SLI) dan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) yang merupakan program lainnya dari dan BMKG.

“Kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman masyarakat ataupun petani pada khususnya terkait informasi cuaca dan iklim," katanya.

Sedangkan SLCN memberikan edukasi kepada nelayan mulai dari prakiraan gelombang hingga arus air laut yang diwaspadai.

Dengan demikian, BMKG terus berupaya agar warga maupun sadar mengenai dampak perubahan cuaca dan iklim yang ada di wilayahnya.

Sekolah Lapang BMKG telah dimulai sejak 2011 di sejumlah daerah di Tanah Air melalui Sekolah Lapang Iklim (SLI), Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) dan Sekolah Lapang Gempa Bumi (SLG).

Berdasarkan data yang dibagikan BMKG, pelaksanaan Sekolah Lapang Gempa Bumi (SLG) mitigasi gempa bumi dan tsunami tercatat ada 130 lokasi dari seluruh Indonesia mulai dari Blitar, Bali, hingga Jayapura sepanjang tahun 2015 hingga 2022.

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022