Jakarta (ANTARA) - Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Ekonomi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Eni Widiyanti optimistis UMKM-UMKM milik perempuan di Indonesia akan tetap bertahan di tengah bayang-bayang potensi resesi pada 2023.

"Saya yakin perempuan tetap menjadi penyelamat untuk keluarganya dan untuk bangsa ini," kata Eni Widiyanti dalam webinar nasional bertajuk "Optimalisasi Potensi Perempuan dalam Kewirausahaan Berperspektif Gender", di Jakarta, Selasa.

Eni Widiyanti mengatakan bahwa pada 2020, Indonesia pernah mengalami resesi. Namun Indonesia mampu bangkit dan memulihkan perekonomian yang sebagian besar ditopang berkat keberadaan UMKM.

"Pada 2020 ketika awal-awal COVID-19, ketika banyak suami di-PHK. Yang ternyata menjadi penyelamat keluarga adalah istrinya yang tadinya ibu rumah tangga murni, tidak punya kegiatan ekonomi, pada akhirnya bangkit," katanya.

Melihat potensi perempuan yang begitu besar, KemenPPPA pun terus berupaya memberdayakan perempuan secara ekonomi.

Sejauh ini, KemenPPPA menggandeng banyak pihak untuk memberdayakan perempuan secara ekonomi dan menguatkan UMKM milik perempuan, diantaranya bekerja sama dengan XL Axiata melalui program Sispreneur, UN Women, Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil (Asppuk).

Sementara kerja sama dengan negara lain seperti Pemerintah Korea Selatan berhasil membangun "Sekoper Cinta" (Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-Cita) di Jawa Barat.

Perempuan yang berdaya secara ekonomi diyakini mampu menjadi solusi atas persoalan-persoalan yang mendera perempuan dan anak selama ini.

"Kuncinya adalah peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan," kata Eni Widiyanti.

Baca juga: KemenPPPA dorong wirausaha perempuan agar melek digital

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022