Penang, Malaysia (ANTARA) - Ketersediaan sumber daya manusia (SDM) menjadi salah satu daya tarik Provinsi Sumatera Utara bagi investor Malaysia, kata Konsul Jenderal RI Penang Bambang Suharto, Rabu.

“Lahan dan buruh di Malaysia itu sudah mahal untuk industri. Mereka memang kebanjiran investor, tapi pendukung untuk industri sudah terbatas karena semakin banyak permintaan,” kata Bambang kepada ANTARA di Penang, Malaysia.

Karena itu, kata dia, banyak pengusaha Malaysia dari Penang yang ingin sekali melakukan ekspansi ke Sumatera Utara (Sumut).

Tentu para calon investor bertanya soal fasilitas dan kemudahan apa yang bisa diperoleh apabila mereka berinvestasi di sana, kata Bambang, misalnya insentif apa yang diberikan pemerintah provinsi, infrastruktur, suplai energi dan suplai SDM.

Alasan untuk melakukan ekspansi bisnis ke Sumut semakin kuat, kata dia, karena pengusaha Malaysia melihat buruh yang bekerja di Penang kebanyakan berasal dari provinsi tersebut.

Tenaga kerja dari Sumut sangat mahir mengoperasikan mesin-mesin, sehingga tidak perlu lagi dilatih dari dasar, kata Bambang, sehingga keterampilan mereka sudah dapat dimanfaatkan investor ketika membuka industri manufaktur di sana.
Puluhan calon investor Malaysia menghadiri Indonesia Investment Forum di George Town, Penang, Malaysia, Selasa (29/11/2022). (ANTARA/Virna P Setyorini)



“Yang mereka inginkan adalah akses ke rantai pasokan yang tidak terganggu, tidak terinterupsi. Itu menjadi harapan jangka panjang para investor Malaysia,” ujar dia.

Selain SDM, kata Bambang, suplai energi dan fasilitas telekomunikasi 5G juga menjadi permintaan investor, mengingat banyak dari mereka yang bergerak di industri mikrocip yang berteknologi tinggi.

“Walau industrinya back-end, tapi itu sudah cukup menuntut satu ekosistem yang kuat untuk mendukung itu," kata dia.

Menurut Bambang, pelajaran paling berharga terjadi saat pandemi COVID-19 ketika pekerja migran Indonesia yang habis kontraknya harus kembali ke Sumut, namun perbatasan tidak memungkinkan pegawai baru untuk masuk ke Malaysia, sehingga hanya separuh dari industri yang beroperasi.

“Jadi saya melihat sendiri ada beberapa industri itu mereka hanya menjalankan separuh fasilitas saja karena kekurangan sumber daya manusia,” katanya.

Indonesia Investment Forum yang baru digelar di Penang, sebetulnya menjadi harapan calon investor asal Penang yang tertarik untuk berinvestasi di Sumatera Utara, kata dia.

Pertanyaan-pertanyaan mereka diharapkan dapat terjawab melalui forum itu, yang digagas bersama antara Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan KJRI Penang.

Baca juga: Puluhan investor Malaysia ikuti "Indonesia Investment Forum" di Penang
Baca juga: Konjen RI sampaikan potensi wisata NTT kepada Artisan Penang

 

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022