rumah sakit tidak boleh menolak pasien hemodialisis, ibu hamil, anak-anak dan pasien yang mencari layanan radioterapi
Beijing (ANTARA) - Otoritas Beijing pada Selasa (29/11) meminta pihak rumah sakit agar menghindari penutupan departemen-departemen yang penting, seperti instalasi gawat darurat (IGD) dan maternitas, bahkan jika mereka terdampak kasus COVID-19.

Sejumlah departemen termasuk IGD, unit dialisis, ruang operasi, unit perawatan intensif (ICU), ruang persalinan, unit maternitas dan neonatal, tidak boleh ditutup kecuali benar-benar diperlukan, ujar Wang Xiao'e, Juru Bicara Komisi Kesehatan Kota Beijing.

Manajemen tertutup di sejumlah rumah sakit yang terdampak virus COVID-19 harus dipersingkat seminimal mungkin dan dicabut sesegera mungkin, kata Wang dalam sebuah konferensi pers.

Dia juga menyampaikan bahwa rumah sakit tidak boleh menolak pasien hemodialisis, ibu hamil, anak-anak dan pasien yang mencari layanan radioterapi atau pertolongan pertama jika mereka tidak dapat menunjukkan hasil tes asam nukleat.

Ibu kota China tersebut telah mengoptimalkan langkah-langkah pengendalian COVID-19 untuk meminimalkan dampak virus itu terhadap penghidupan masyarakat.

Beijing telah meminta agar manajemen tertutup dicabut tepat pada waktunya di komplek-komplek perumahan yang telah memenuhi syarat dan mengizinkan pasar swalayan yang terdampak epidemi dibuka kembali usai ditutup selama satu hari.

Pemerintah kota itu juga telah melarang pemasangan barikade di gerbang bangunan dan pintu masuk kompleks perumahan yang ada di area-area berisiko tinggi, serta meminta agar jalan tetap steril untuk transportasi medis, rute keluar darurat dan penyelamatan.

Beijing melaporkan 957 kasus terkonfirmasi COVID-19 yang ditularkan secara lokal dan 3.429 kasus lokal tanpa gejala pada Senin (28/11), setelah sebelumnya melaporkan 840 kasus penularan lokal dan 3.048 kasus lokal tanpa gejala pada Minggu (27/11). 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022