Merauke (ANTARA) - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengajak masyarakat Papua, khususnya Provinsi Papua Selatan, untuk menyatukan hati dan tujuan atau Izakod Bekai Izakod Kai slogan yang tertulis di Bandar Udara Internasional Mopah, Merauke.

"Akhirnya, saya ingin mengajak mari kita satukan hati, satukan tujuan. Ini saya baca di airport ya. Saya kira betul, satukan hati dan satukan tujuan, Izakod Bekai Izakod Kai, kalau hati kita sama, tujuan kita sama, semangat kita sama," kata Ma'ruf Amin di Merauke, Papua Selatan, Rabu.

Ma'ruf Amin menyampaikan hal tersebut dalam pertemuan dengan Pj. Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo, Wakil Menteri Dalam Negeri John Wempi Watipo, bersama Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Papua Selatan, Anggota Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Merauke, tokoh agama salah satunya Uskup Agung Merauke Mgr. Petrus Canisius Mandagi, serta tokoh masyarakat Merauke termasuk mantan bupati Merauke Marine John Gluba Gebse.

"Saya yakin Papua Selatan akan menjadi provinsi yang maju dalam waktu yang singkat. Berbagai saran, usulan, kami dengarkan dan memang kita pemerintah harus banyak mendengar, harus mendengar keinginan daripada masyarakat, supaya kita bisa menyesuaikan keinginan masyarakat," jelas Ma'ruf.

Dia mengatakan sesungguhnya kedatangannya ke Papua ialah ingin "menggaruk yang gatal".

"Artinya, yang gatal di mana, yang harus digaruk itu yang mana? Jangan sampai yang gatal di mana, yang digaruk di mana karena tidak banyak mendengar. Saya senang Pak Wamendagri ikut mencatat harapan-harapan itu dan harapan Bapak harapan kita semua, harapan seluruh pemimpin nasional," katanya.

Baca juga: Wapres Ma'ruf: Kehadiran gereja membuka peradaban Papua

Dengan pembangunan Papua, termasuk Provinsi Papua Selatan, Ma'ruf Amin mengatakan kesejahteraan bersama akan cepat tercapai.

"Pemekaran wilayah ini adalah game changer, kunci dari membangun kesejahteraan di Papua, supaya masyarakat bisa terlayani dengan lebih baik, lebih dekat dengan masyarakat dan lebih langsung ke masyarakat sekitarnya," tambah Ma'ruf.

Dia juga mengapresiasi kehidupan sosial masyarakat Papua Selatan yang penuh kekeluargaan dan inklusifitas.

"Karena kerukunan dari tokoh tokoh agama ini merupakan hal yang harus kita jaga. Saya tahu di Merauke, Papua Selatan ini, sampai saat ini kerukunan antarumat beragama masih terjaga dengan baik. Terima kasih kepada tokoh-tokoh agama semuanya dan juga kepada para bupati yang selama ini mengawal kerukunan," katanya.

Ma'ruf menyebut modal utama yang dimiliki bangsa Indonesia adalah kerukunan nasional, dan unsur utama dari kerukunan nasional adalah kerukunan antarumat beragama.

"Mari kita bangun Papua Selatan dengan tujuan yang sama, dengan hati yang sama, satukan hati satukan tujuan. Itu semboyan yang terus kita hidupkan bukan hanya tertulis, tapi kita hidupkan di masyarakat," tegasnya.

Baca juga: Wapres: Pemerintah ingin kolaborasi dengan gereja di Papua

Sementara itu, Petrus Canisius Mandagi mengatakan keamanan adalah syarat utama jika Provinsi Papua Selatan ingin bertumbuh dan berkembang.

"Tapi syarat untuk jadi aman bagi saya adalah kerukunan antarumat beragama, karena sering agama menghancurkan persaudaraan. Enak juga berbeda-beda, tapi jangan perbedaan itu menyebabkan perpecahan dan konflik," kata Mandagi.

Dia juga mengingatkan bahwa tahun 2023 adalah tahun politik, sehingga semua pihak harus berhati-hati untuk tidak menggunakan dan mengatasnamakan agama demi kepentingan politik dan menghancurkan Indonesia.

"Dan yang terakhir adalah tentu kita mau maju, karena kita masih ketinggalan dari provinsi-provinsi lain. Coba kami dipercepat, tapi mempercepat butuh duit juga, jadi kirim duit ke sini asal pejabat-pejabat di sini jangan korupsi, karena korupsi yang menghancurkan Republik Indonesia," ujar Mandagi.

Baca juga: Wapres Ma'ruf lanjutkan kunjungan kerja ke Merauke

 

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022