Bangkok (ANTARA) - Bank sentral Thailand menaikkan suku bunga utamanya sebesar 25 basis poin untuk pertemuan ketiga berturut-turut pada Rabu, karena mencoba menahan inflasi di atas target sambil mendukung pemulihan ekonomi menghadapi tantangan global yang meningkat.

Komite kebijakan moneter Bank of Thailand (BOT) memilih dengan suara bulat untuk menaikkan suku bunga acuan one-day repurchase rate menjadi 1,25 persen pada tinjauan akhir tahun ini.

"Sektor pariwisata terus menguat...Selain itu, konsumsi swasta ditopang oleh membaiknya kegiatan ekonomi," kata pernyataan tersebut, seraya menambahkan bahwa sektor keuangan tetap tangguh.

Baca juga: Bank sentral Thailand naikkan bunga lagi, pertahankan prospek 2022

Inflasi utama terlihat di 6,3 persen pada 2022 dan diperkirakan akan kembali ke dalam kisaran target tahun depan. Ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara itu diperkirakan tumbuh 3,2 persen tahun ini dan 3,7 persen tahun depan, kata bank sentral.

Kenaikan suku bunga akan bertahap dan terukur, kata BOT, tetapi menambahkan bahwa ukuran dan waktunya akan disesuaikan jika diperlukan.

Baht menguat 0,4 persen terhadap dolar AS setelah kenaikan suku bunga. BOT mengatakan mata uang tetap sangat fluktuatif dan sedang dipantau secara ketat.

Semua kecuali dua dari 19 ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan kenaikan seperempat poin sementara dua lainnya memperkirakan tidak ada perubahan kebijakan.

Baca juga: Bank sentral Thailand angkat bunga acuan 25 bps untuk jinakkan inflasi

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022