Jakarta (ANTARA) - Yayasan Sinema Yogyakarta menyebutkan bahwa gelaran Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) ke-17 yang berlangsung pada 26 November hingga 3 Desember 2022 tersebut menjadi ajang titik temu antara para pembuat dan pemain film dengan para penontonnya.

Tak hanya menjadi titik temu para pembuat film dengan penontonnya, JAFF juga menjadi ruang bagi para pembuat film bertemu dengan sejawatnya serta menjadi tempat lahirnya para pembuat film baru.

“Selaku pendiri JAFF, saya ingin mengatakan kebahagiaan film Indonesia tahun ini adalah karya-karya hebat dari sutradara-sutradara muda Indonesia,” kata Garin Nugroho melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu.

Salah satu karya hebat menurut Garin yaitu film “Autobiography” yang disutradarai oleh Makbul Mubarak. Garin menilai film tersebut menggambarkan secara mikro merepresentasikan makro wajah dan politik Indonesia.

Baca juga: Daftar lengkap pemenang FFI 2022

Pihak penyelenggara mengatakan film “Autobiography” sendiri mendapat sambutan yang luar biasa dari penonton JAFF17 dan full house hanya dalam 15 menit setelah penjualan tiket dibuka. Pemutaran tambahan juga rencananya akan diadakan pada Sabtu (3/12) dengan tiket yang hanya dapat dibeli langsung di Empire XXI, Yogyakarta.

Selain “Autobiography”, deretan film lainnya yang menjadi sorotan termasuk film “Keramat 2” yang diproduseri Chand Parwez Servia hingga film pendek “Dini Hari” yang disutradarai Dian Sastrowardoyo.

Tak hanya para pembuat film dari Indonesia yang hadir, para pembuat dan pemain film dari Asia pun turut hadir berdiskusi dan melakukan sesi tanya jawab di antaranya seperti sutradara asal Malaysia Dain Said bersama aktor Bront Palarae yang hadir mewakili film “Harum Malam” serta sutradara asal India Ritesh Sharma yang mewakili film “The Brittle Thread”.

Pihak penyelenggara mengatakan diskusi mengenai film-film yang diputar di JAFF17 bersama para pembuatnya juga masih akan terus berlangsung antara lain “Before, Now & Then (Nana)” bersama Kamila Andini, “Mencuri Raden Saleh” bersama Angga Dwimas Sasongko, “Come Back Anytime” bersama John Daschbach, “Jiseok” bersama Kim Young-jo, dan masih banyak lagi.

Selain itu, beragam Special Program JAFF17 juga menjadi ajang belajar dan diskusi yang diikuti oleh mereka yang tertarik dengan berbagai profesi di industri film. Menurut pihak penyelenggara, Special Program selalu disambut dengan antusias para pengunjung ditandai dari ramainya peserta yang hadir di setiap program tersebut yang sudah berlangsung.

Baca juga: Film "Panduan Mempersiapkan Perpisahan" tayang perdana di JAFF 2022

Baca juga: JAFF 2022 resmi dibuka dengan pemutaran "Piknik Pesona"

Baca juga: FFWI dukung keragaman festival film di industri lokal

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022