Kupang (ANTARA News) - Sedikitnya 43 warga negara Indonesia (WNI) yang selama ini mencari nafkah di Dili, Timor Timur, Senin, meninggalkan ibukota negara itu menuju Timor bagian barat Nusa Tenggara Timur (NTT) akibat belum kondusifnya situasi keamananpasca kerusuhan Jumat (28/4) di Tacitolu. "Menurut keterangan warga negara kita, mereka terpaksa meninggalkan ibukota negara itu karena situasi keamanan di Dili belum kondusif," kata Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Dansatgas Pamtas) NTT-Timor Timur, Kol Art Ediwan Prabowo ketika dihubungi ANTARA News dari Kupang, Senin. Ia mengatakan, 43 warga negara Indonesia itu menggunakan jasa travel serta kendaraan pribadi dan bus jurusan Atambua dari Dili menuju perbatasan setelah sejumlah barikade di jalanan umum, berhasil dibersihkan oleh militer Timtim dan kepolisian negara itu (PNTL). Beberapa saat setelah meletusnya insiden berdarah di Tacitolu, Dili Timur pada Jumat akhir pekan lalu, sejumlah ruas jalan utama yang menghubungkan Dili-Atambua diblokir massa sehingga tak ada satu pun kendaraan yang berani melintas di jalur jalan tersebut. WNI yang berada di Dili, terpaksa mencari perlindungan keamanan di KBRI dan sebagiannya lagi di Masjid An Nur Dili dan baru meninggalkan ibukota negara itu setelah barikade di jalanan dibersihkan oleh militer dan PNTL. Dansatgas Pamtas menjelaskan, WNI yang tiba di pintu perbatasan Mota Ain, wilayah Indonesia, secara bergelombang dengan menggunakan travel, kendaraan pribadi dan bus mulai dari pukul 11.00 hingga pukul 15.00 Wita. Menurut keterangan WNI yang sudah masuk ke wilayah Atambua, kata Prabowo, militer Timtim serta kepolisian negara itu terus melakukan penjagaan di sudut-sudut jalan Kota Dili dan sekitarnya untuk mencegah kemungkinan terjadinya kerusuhan susulan. "Kota Dili dan sekitarnya sudah berhasil dikendalikan oleh aparat keamanan negara itu, namun warga negara kita tetap merasa belum nyaman untuk terus bertahan di sana," kata Prabowo mengutip keterangan WNI yang sudah kembali ke Indonesia. "Jika situasi di Timtim sudah aman, warga negara kita yang telah kembali ke Indonesia, kemungkinan besar akan balik lagi ke Dili untuk bekerja seperti biasa," ujarnya. Aparat keamanan TNI di wilayah perbatasan NTT-Timtim, kata Prabowo, terus melakukan patroli di sepanjang garis perbatasan kedua negara, namun tidak menemukan adanya gangguan menonjol seperti pelintas batas dari negeri seberang menuju Atambua. "Situasi di perbatasan masih aman terkendali. Dan sampai sejauh ini belum ada hal-hal yang menonjol di perbatasan. Masyarakat melakukan aktivitas seperti biasa, dan tidak ada pelintas batas ilegal dari negeri seberang akibat kerusuhan di Dili pada 28 April lalu," katanya menambahkan.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006