Kolaborasi sudah menjadi suatu keharusan, pemerintah maupun swasta tidak bisa lagi bekerja sendiri, atau pemerintah daerah (pemda) berkeinginan sendiri itu tidak bisa.
Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Musdhalifah Machmud mengatakan kolaborasi merupakan kunci penting dalam mewujudkan ekonomi hijau untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/ Sustainable Development Goals (SDGs) pada 2030.

Kolaborasi yang dimaksud adalah antara pemerintah, swasta, dan komunitas (masyarakat), kata dia dalam SDGs Annual Conference 2022 di Jakarta, Jumat.

“Kolaborasi sudah menjadi suatu keharusan, pemerintah maupun swasta tidak bisa lagi bekerja sendiri, atau pemerintah daerah (pemda) berkeinginan sendiri itu tidak bisa,” kata Musdhalifah.

Baca juga: Bappenas : SDGs Annual Conference dorong ekonomi hijau capai SDGs 2030

Dalam industri minyak sawit, dia menyebut pemerintah telah mengembangkan pola kemitraan antara perkebunan rakyat dan perkebunan swasta untuk menyamakan tingkat produktivitas dan pendapatan antara keduanya.

“Karena itu kami kembangkan pola kemitraan dengan harapan bahwa mewujudkan kebun rakyat yang punya kualitas sama, harus dilakukan bersama-sama karena kita ingin kebun rakyat dan kebun perusahaan kualitasnya harus sama,” kata Musdhalifah.

Dia mengatakan kolaborasi harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas produksi dan pendapatan perkebunan rakyat, sehingga dapat menyamai perkebunan milik perusahaan swasta.

“Kita harus membantu rakyat untuk meningkatkan produktivitas yang sama dan mendapatkan pendapatan yang sama dengan kebun yang dimiliki oleh swasta,” kata Musdhalifah.

Dengan kolaborasi tersebut, kualitas produksi dan pendapatan perkebunan rakyat diharapkan akan sama dengan perkebunan perusahaan swasta.

“Kalau sekarang mereka (rakyat) hanya dapat 2 ton, 2,5 ton. Harapan kita, seperti swasta bisa sampai 6- 8 ton, bahkan lebih lagi. Itu mereka harus sama, yang kita harapkan untuk mempercepat peremajaan sawit rakyat,” kata Musdhalifah.

Baca juga: Bappenas: Akselerasi ekonomi hijau perlu kolaborasi dengan pebisnis

Dalam industri minyak sawit, dia menyebut Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) berperan besar dalam mengimplementasikan ekonomi hijau yang berkelanjutan.

“Mereka (BPDP-KS) punya peran yang besar sekali dalam implementasinya. Kita perlu berkolaborasi karena mendukung pembangunan kelapa sawit sudah milik kita semuanya,” kata Musdhalifah.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Sekretariat Nasional SDGs Bappenas Vivi Yulaswati jugamenekankan pentingnya kolaborasi seluruh pihak, khususnya antara pemerintahan maupun non- pemerintah dalam pencapaian target ekonomi hijau menuju Visi Indonesia 2045.

“Aksi nyata dari saudara semua dan kerja sama semua pihak sangat diperlukan untuk akselerasi, terutama yang didukung dengan penguatan kerangka regulasi melalui Perpres SDGs Nomor 111 Tahun 2022, serta pengarusutamaan dalam RPJMN maupun RPJPN,” ujar Vivi.

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022