Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan optimalisasi lahan rawa menjadi salah satu upaya penting dalam meningkatkan produksi padi dalam negeri untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional.

"Optimalisasi pemanfaatan lahan rawa menjadi salah satu harapan dan andalan dalam peningkatan produksi pangan nasional," kata Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan BRIN Puji Lestari dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Ia menuturkan kebutuhan pangan Indonesia saat ini semakin meningkat akibat pertambahan populasi, peningkatan kesejahteraan penduduk dan perkembangan industri pangan.

Namun, terjadi penyusutan luas lahan pertanian pangan produktif akibat alih fungsi, degradasi kesuburan lahan dan munculnya fenomena perubahan iklim seperti El Nino dan La Nina dengan frekuensi yang lebih sering.

Ia mengatakan sekarang kontribusi lahan rawa terhadap pangan nasional masih rendah, diperkirakan hanya lima persen, padahal luasan lahan rawa di Indonesia sekitar 34,12 juta hektare, sehingga berpeluang ditingkatkan.

Baca juga: Balitbangda Bekasi gandeng BRIN observasi padi merah unggulan

Menurut dia, lahan rawa mempunyai keunggulan spesifik antara lain dapat menghasilkan padi saat musim kemarau (off season), di mana agroekosistem lain seperti sawah irigasi dan tadah hujan mengalami kekeringan.

Sebagai salah satu sumber daya lahan yang potensial untuk pertanian terutama tanaman pangan, lahan rawa perlu dioptimalkan.

Namun, secara alamiah lahan rawa memiliki karakter dan fisik lahan yang tidak subur dan air yang sulit dikendalikan sehingga kegiatan riset dan inovasi ditujukan untuk menghasilkan teknologi pangan produktivitas lahan rawa.

Untuk itu, BRIN terbuka dapat berkolaborasi dalam menghasilkan pengelolaan air, pembukaan lahan, cara tanam, manajemen hama dan penyakit hingga pengolahan pascapanen, dan peningkatan produktivitas lahan rawa.

"Saling bergandeng tangan dengan pihak-pihak terkait untuk mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan," ujar Puji.

Dengan demikian, sasaran dari peningkatan produksi di lahan rawa ke depan bukan ekstensifikasi karena ekstensifikasi identik dengan membuka lahan baru yang berakibat kerusakan lingkungan tetapi memanfaatkan lahan rawa yang ada dengan peningkatan produksinya.

Baca juga: BRIN ciptakan inovasi pendeteksi ikan
Baca juga: Kepala BRIN: Masa depan ekonomi Indonesia harus berbasis keantariksaan
Baca juga: BRIN: Brida fokuskan riset dan inovasi tingkatkan nilai tambah ekonomi

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022