Padang (ANTARA) - Hasil survei yang dilakukan oleh Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI) menyebutkan bahwa Sumatera Barat (Sumbar) memiliki lima destinasi yang menjadi favorit bagi wisatawan nusantara.

"Berdasarkan survei yang kami lakukan diketahui ada lima destinasi wisata Sumbar yang menjadi favorit untuk dikunjungi, baik wisatawan dari Sumatera maupun luar Sumatera," kata Peneliti LPEM UI Hamdan Bintara, dalam jumpa pers di Padang, Jumat.

Ia menyebutkan kelima destinasi wisata tersebut adalah Pantai Padang di Padang, Geopark Harau di Kabupaten Limapuluh Kota, dan Kawasan Jam Gadang Kota Bukittinggi.

Dua destinasi lainnya adalah kawasan Danau Singkarak yang membentang di dua kabupaten yaitu Solok dan Tanah Datar, dan Istano Basa Pagaruyung di Tanah Datar.

Ia menceritakan survei dilakukan pihaknya sekitar dua bulan mulai dari 15 Agustus-15 Oktober 2022 lewat kerjasama dengan Dinas Pariwisata Sumbar.

Baca juga: Meniti sejarah di Etape II Tour de PDRI 2021

Survei dilakukan kepada 1.431 wisatawan nusantara, 45 wisatawan mancanegara, dan 153 pelaku usaha di sektor pariwisata yang tersebar di seluruh kabupaten atau kota provinsi setempat.

Responden dari Sumatera berasal dari Riau (28,7 persen), Jambi (10,8 persen), Sumatera Utara (5,5 persen), Bengkulu (3,7 persen), dan Sumatera Selatan (3,6 persen). Sedangkan dari luar Sumatera adalah Jawa Barat (1,9 persen), dan DKI Jakarta (1,8 persen).

Berdasarkan hasil survei pada tingkat provinsi diketahui rata-rata pengeluaran wisatawan nusantara sebesar Rp712.208, wisatawan mancanegara sebesar Rp15,7 juta, dan intra-Sumbar sebesar Rp356,818 per wisatawan.

"Jika dilihat dari asal daerah wisatawan, maka wisatawan asal Jakarta dan Jawa secara umum adalah yang mengeluarkan uang paling besar dibandingkan daerah lain," jelasnya.

Ia menjelaskan jika ditinjau dari lamanya wisatawan berada di Sumbar ditemukan fakta bahwa semakin lama (kurang dari seminggu) semakin tinggi pengeluaran, sedangkan lebih dari seminggu pengeluaran wisatawan kembali rendah karena umumnya menginap di teman atau kerabat.

Baca juga: Kemenparekraf sediakan internet gratis satu tahun di Desa Apar Sumbar

Pihaknya mencatat total pengeluaran wisatawan nusantara di Sumatera Barat sebesar Rp4.9 triliun, sementara untuk wisatawan mancanegara sebesar Rp170,79 miliar.

"Jika menggunakan nilai pengeluaran wisatawan sebagai stimulus pada model input-output Provinsi Sumatera Barat maka dampak pengeluaran wisatawan nusantara pada output perekonomian Sumbar sebesar Rp6,8 triliun," jelasnya.

Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Luhur Budianda yang turut hadir dalam jumpa pers mengatakan hasil studi LPEM UI tersebut akan menjadi pijakan dalam mengembangkan pariwisata pada 2023.

Ia memandang lima destinasi wisata yang menjadi favorit wisatawan merupakan modal dasar bagi pihaknya untuk mengenalkan destinasi menarik lainnya yang ada di Sumbar.

"Lima destinasi ini bisa menjadi simpul untuk menggaet wisatawan, kemudian setelah berada di Sumbar kita ajak untuk mengenal destinasi lain yang tidak kalah menarik," jelasnya.

Ia mengatakan salah satu langkah untuk mewujudkan hal tersebut adalah menggandeng para agen atau biro perjalanan agar menawarkan destinasi baru dalam paket perjalanannya.

"Di samping itu kami juga akan terus menggencarkan sosialisasi, terutama di media sosial. Karena dari survei UI diketahui wisatawan mengenal lima destinasi favorit dari media sosial" jelasnya.

Ia mengatakan sektor pariwisata adalah satu satu potensi Sumbar yang harus digarap secara maksimal untuk menggerakkan serta meningkatkan roda perekonomian masyarakat. ***1***

Pewarta: Laila Syafarud
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022