Selain itu, ada juga diorama Bung Karno yang sedang berdialog dengan Residen C.E. MaierJakarta (ANTARA) - Selain terkenal dengan julukan "Bumi Rafflesia", Bengkulu juga merupakan salah satu kota yang menyimpan banyak kisah sejarah bangsa Indonesia.
Di Bengkulu, ada banyak bangunan bersejarah yang dapat dikunjungi. Selain sebagai destinasi wisata untuk menghilangkan penat setelah menjalani minggu yang padat, tempat-tempat tersebut juga akan menambah wawasan serta memperkukuh jati diri sebagai bangsa Indonesia.
Di antara banyaknya wisata sejarah di Bengkulu, berikut ini tiga rekomendasi dari ANTARA yang bisa jadi pilihan untuk anda kunjungi.
Rumah Pengasingan Bung Karno
Dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, Ir. Soekarno atau Bung Karno menghadapi banyak tantangan yang tak mudah untuk dilalui. Berkali-kali, ia diasingkan ke beberapa lokasi mulai dari Flores hingga Bengkulu.
Baca juga: Desa wisata di Bengkulu bersiap untuk penilaian ADWI 2022
Saat diasingkan di Bengkulu, Bung Karno tinggal di sebuah rumah yang awalnya merupakan tempat tinggal seorang pengusaha bahan pokok untuk pemerintah kolonial Belanda, Tan Eng Cian, di Jalan Soekarno-Hatta Kelurahan Anggut Atas, Kecamatan Ratu Samban, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu.
Bung Karno tinggal di rumah tersebut pada 1938 hingga 1942. Di sana, ia melakukan berbagai aktivitas mulai dari politik hingga kesenian.
Jika berkunjung ke sini, hanya dengan membayar tiket masuk Rp5 ribu, anda dapat melihat beberapa benda baik benda tiruan maupun benda asli peninggalan Bung Karno yang bernilai sejarah.
Menariknya, di bagian belakang rumah, ada sebuah sumur yang konon dipercaya masyarakat bisa membuat awet muda bagi siapa pun yang mencuci muka di sana.
Baca juga: Mengintip Rejang Lebong surganya wisata alam Bengkulu
Rumah Fatmawati
Tak jauh dari rumah pengasingan Bung Karno, terdapat rumah kediaman Fatmawati. Rumah ini berada di Jalan Fatmawati, Kelurahan Penurunan, Kecamatan Ratu Samban, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu.
Meski dibangun ulang, tapi rumah tersebut tetap mempertahankan konstruksi aslinya sebagai rumah panggung. Perabotan-perabotan asli peninggalan Fatmawati juga masih dipertahankan di dalam rumah.
Tanpa membayar tiket masuk, anda bisa memasuki rumah tersebut dan melihat berbagai benda peninggalan termasuk alat yang digunakan Fatmawati saat menjahit Bendera Merah Putih. Selain itu, di rumah tersebut anda juga bisa melihat foto-foto Fatmawati bersama Bung Karno.
Baca juga: Pemenang desa wisata Bengkulu jadi percontohan
Benteng Marlborough
Benteng Marlborough atau Fort Marlborough merupakan benteng peninggalan Inggris yang dibangun pada 1714-1719. Benteng ini berlokasi di tepi Pantai Tapak Paderi.
Saat berkunjung ke Benteng Marlborough, anda akan dikenakan tiket masuk Rp5 ribu saja. Di sana, anda akan melihat 72 meriam serta beberapa bangunan yang dulunya berfungsi sebagai kantor, barak, hingga penjara.
Baca juga: Kota Tuo, permukiman kumuh yang disulap jadi objek wisata
Salah satu yang menarik dari Benteng Marlborough adalah adanya kisah yang menceritakan seorang tahanan menulis cerita pilu di dinding tembok menggunakan darahnya sampai dia meninggal dunia.
Di dalam kompleks bangunan Benteng Marlborough juga terdapat makam Deputi Gubernur Richard Watts dan Residen Thomas Parr. Selain itu, ada juga diorama Bung Karno yang sedang berdialog dengan Residen C.E. Maier.
Baca juga: Menjual keindahan Desa Wisata Penembang Bengkulu
Baca juga: Anggota DPR: Desa wisata di Bengkulu mulai berkembang
Baca juga: Anies Baswedan sebut Bengkulu miliki obyek wisata dan sejarah hebat
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022