Kendari (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi meresmikan secara langsung anjungan Sultra yang ada di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta setelah diperbaiki (revitalisasi).

"Alhamdulillah, hari ini kita mengadakan launching anjungan Sulawesi Tenggara di TMII Jakarta, setelah sebelumnya dilakukan revitalisasi oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara," kata Ali Mazi dalam keterangan tertulis Juru Bicara Gubernur Sultra Ilham Q. Moehiddin diterima di Kendari, Sabtu.

Dengan diresmikan anjungan Sulawesi Tenggara TMII di Jakarta, menandakan bahwa anjungan tersebut telah dapat kembali di fungsikan sebagai sarana promosi potensi dan ragam budaya, adat istiadat serta kearifan lokal yang dimiliki Provinsi Sulawesi Tenggara.

Menurut Ali Mazi, Sulawesi Tenggara memiliki peluang yang sangat besar untuk mengembangkan potensi dan ekonomi kreatif daerah yang terdapat pada 17 kabupaten/kota dengan ciri khas masing-masing daerah yang dipengaruhi oleh kondisi geografis wilayah, perkembangan seni, budaya, tradisi dan kearifan lokal, yang kesemuanya itu memberikan keragaman dan bernilai jual.

Baca juga: Wamen BUMN: TMII siapkan bus buat pengunjung yang naik LRT

Baca juga: Wamen BUMN berharap TMII berperan maksimal beri edukasi kepada publik


Data Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2022 mencatat bahwa pertanian, perkebunan, kehutanan, pertambangan, kelautan, perikanan, dan pariwisata merupakan potensi unggulan dan sumber investasi utama di Sulawesi Tenggara.

Potensi tersebut tersebar di wilayah daratan dan perairan serta tercatat sekitar 2.300 pelaku usaha dan UMKM yang mengolah potensi tersebut menjadi usaha yang unggul, kompetitif, berdaya saing serta bernilai ekonomis dengan keunggulan dan kekhasan masing-masing untuk dapat dipromosikan secara lebih luas ke masyarakat.

"Salah satunya, promosi dapat dilakukan melalui anjungan Sulawesi Tenggara yang ada di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta," ujar Ali Mazi.

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta telah menjadi destinasi wisata yang dapat menyediakan gambaran lengkap dari seluruh Indonesia, menjadi sarana potensial untuk mempromosi potensi dan keunggulan daerah.

Gubernur mengatakan anjungan Sultra dapat bercerita dan menarasikan secara lengkap gambaran suatu provinsi sesuai dengan benda atau budaya aslinya dan akan lebih cepat dalam mentransformasi, mengenalkan, dan melestarikan serta mengembangkan budaya Indonesia, termasuk budaya daerah Sulawesi Tenggara.

"Tentu saya menyambut baik, sembari berharap anjungan Sulawesi Tenggara di TMII dapat menempatkan diri sebagai show window budaya dan kearifan lokal atau etalase budaya daerah Sulawesi Tenggara," ucap Ali Mazi.

Ia berharap agar anjungan Sultra di TMII bisa memaksimalkan untuk menjembatani promosi potensi dan produk ekonomi daerah kepada berbagai pihak, sekaligus dapat menjadi ruang tumbuh untuk eksplorasi keunggulan daerah di 17 kabupaten/kota Provinsi Sulawesi Tenggara, melalui kolaborasi dan sinergi antar semua pemangku kepentingan.

Gubernur meminta Badan Penghubung Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara di Jakarta untuk berkolaborasi dengan pihak manajemen TMII Jakarta dalam menjaga dan merawat Anjungan Sulawesi Tenggara ini sebagai rumah kita bersama di Ibu Kota Jakarta, agar ke depan dapat terus digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dalam mendukung pembangunan daerah Sulawesi Tenggara.

Sebelumnya revitalisasi anjungan Sultra di TMII dilakukan selama kurang lebih tiga bulan, dimana pengerjaan awal dimulai pada Agustus 2022.

Revitalisasi dilakukan sebagai tindak lanjut dari arahan Menteri Dalam Negeri saat melakukan peninjauan kondisi bangunan dan area Anjungan Sulawesi Tenggara TMII, dalam rangka persiapan kegiatan Presidensi G20.*

Baca juga: Lima bus listrik INKA uji coba transportasi wisata di TMII

Baca juga: Holding BUMN Pariwisata: TMII tidak akan naikkan tiket masuknya

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022