Jakarta (ANTARA) - Inggris yang produktif memperpanjang catatan tak terkalahkan kala bertemu tim-tim Afrika setelah menghempaskan Senegal 3-0 dalam pertandingan 16 besar Piala Dunia 2022.

Untuk pertama kalinya pula dalam turnamen di Qatar ini Harry Kane sang kapten Inggris, akhirnya mencetak gol untuk berada di ambang mendekati rekor gol terbanyak sepanjang masa Inggris yang saat ini masih dipegang Wayne Rooney.

Kemenangan meyakinkan ini membuat Three Lions melenggang ke perempat final untuk menghadapi Prancis yang menggebuk Polandia 3-1 dalam pertandingan 16 besar lainnya.

Tim asuhan Gareth Southgate ini awalnya tampil lamban dalam laga yang berlangsung di Stadion Al Bayt itu sebelum Jordan Henderson dan Harry Kane membuat Senegal tertinggal 0-2 berkat penyelesaian klinis mereka sebelum babak pertama selesai.

Bukayo Saka mencetak gol ketiga Inggris, tetapi yang pantas dipuji tinggi-tinggi dalam skuad Inggris adalah gelandang Jude Bellingham yang tampil luar biasa dan yang berkualitas dalam penguasaan bola sehingga membuat Inggris membalikkan keadaan.

Bellingham merancang gol pembuka yang dibuat Jordan Henderson. Tak hanya sekali itu, gelandang Borussia Dortmund itu terlibat dalam gol yang dibuat Kane.

Kane kini telah mencetak 11 gol dalam turnamen besar sehingga menyalip Gary Lineker sebagai pencetak gol terbanyak Inggris sepanjang masa dalam Piala Dunia.

Baca juga: Susunan pemain Inggris vs Senegal: Saka sisihkan Rashford

Dalam usianya yang masih 19 tahun, Bellingham menyeruak sebagai kekuatan utama di balik ganasnya Inggris di depan gawang lawan.

Dia menjadi pemain remaja pertama yang membuat assist dalam fase gugur Piala Dunia sejak Piala Dunia 1966, setelah menjadi sorotan dunia berkat gol pertamanya untuk Inggris saat menang 6-2 atas Iran pada partai pembuka.

Bellingham tampil jauh lebih dewasa ketimbang usianya ketika melawan Senegal ini.

Mengincar semifinal ketiga berturut-turut dalam turnamen besar, Inggris akan kembali ke Al Khor pada Sabtu untuk menghadapi Kylian Mbappe dan kawan-kawan yang mengalahkan Polandia 3-1 dalam hari yang sama.

Inggris yang runner-up Euro 2020 hanya memenangkan satu dari delapan pertemuan terakhir dengan Prancis, yang bisa menggagalkan mereka menjuarai Piala Dunia pertamanya dalam kurun 56 tahun terakhir.

Setelah awal sulit ketika bergerak lamban, skuad Inggris menunjukkan alasan mengapa Southgate begitu mempercayai mereka.

Senegal awalnya tidak menunjukkan rasa takut saat menguji ketenangan Inggris dalam menghadapi tekanan tinggi.

Senegal menyia-nyiakan peluang emas untuk memimpin ketika Harry Maguire malah memberikan bola kepada lawan.

Baca juga: Preview 16 besar Piala Dunia 2022: Inggris vs Senegal

Tendangan voli Boulaye Dia dibelokkan oleh John Stones ke jalur Ismaila Sarr, namun tendangan jarak dekat dari penyerang Watford malah melebar dari gawang.

Dia merebut bola lepas untuk memaksa kiper Inggris Jordan Pickford melakukan penyelamatan yang bagus.

Dari sini pula permainan Inggris mencapai titik baliknya ketika mereka merebut keunggulan pada menit ke-38.

Bellingham berlari untuk menyambut umpan tajam Harry Kane ke area penalti Senegal. Dia lalu mengirimkan bola ke jalur berlari Henderson yang mengarahkan tendangan rendahnya melewati hadangan kiper Edouard Mendy.

Gol Henderson ini menjadi penyentak adrenalin Inggris yang kemudian menggandakan keunggulan beberapa detik sebelum jeda.

Bellingham menjadi katalisator dengan tekelnya yang tepat waktu dan umpan tajam kepada Foden yang merancang Kane menciptakan gol pertamanya dalam turnamen ini dengan finis yang klinis.

Saka lalu memastikan kemenangan meyakinkan Inggris lewat golnya pada menit ke-57.

Foden melakukan pergerakan dinamis di sisi kiri untuk kemudian menyodorkan umpan silang kepada Saka yang melepaskan tembakan cerdas dari jarak dekat yang tak bisa dihalau Mendy, demikian AFP.

Baca juga: Prancis melaju ke perempat final usai bungkam Polandia 3-1
Baca juga: Lewandowski enggan bahas pensiun setelah Polandia tersingkir
Baca juga: Pelatih Brazil sebut Neymar siap diturunkan lawan Korea Selatan

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2022