Negara pulau dan kepulauan harus memiliki strategi yang optimal untuk bekerja sama antarpemangku kepentingan untuk menstimulasi ekonomi laut berkelanjutan
Jakarta (ANTARA) - Indonesia mendorong pemulihan pascapandemi berbasis ekonomi biru melalui Pertemuan Keempat Tingkat Menteri Forum Negara Pulau dan Kepulauan (Archipelagic and Island States Forum atau AIS Forum) di Nusa Dua, Bali, pada 5-6 Desember 2022.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan tujuan AIS Forum adalah untuk pemulihan pascapandemi berbasis ekonomi biru, pengembangan berkelanjutan dan kesehatan laut, serta terciptanya solidaritas antarnegara kepulauan.

"Negara pulau dan kepulauan harus memiliki strategi yang optimal untuk bekerja sama antarpemangku kepentingan untuk menstimulasi ekonomi laut berkelanjutan," katanya dalam keterangan di Jakarta, Senin.

Terlebih setelah pandemi Covid-19, Luhut menilai kini saatnya menyatukan seluruh negara pulau dan kepulauan bersatu dan bangkit bersama untuk pemulihan.

Dalam forum ini semua negara kepulauan memiliki wadah terbuka dan inovatif untuk berkolaborasi mengembangkan laut sehat yang berkelanjutan.

Indonesia, lanjut Luhut, juga memandang penting Forum AIS sebagai forum untuk membangun kemitraan strategi dengan negara, organisasi, dan pelaku pembangunan lain, baik di tingkat regional maupun global secara aktif.

Untuk itu, Indonesia mengajak negara-negara anggota AIS Forum berkolaborasi dan gotong-royong memperkuat kerangka kerja sama kongkrit AIS Forum.

"Ini penting untuk dapat memastikan keberlanjutan program dan kegiatan AIS Forum selama beberapa dekade mendatang," ungkapnya.

Luhut juga menekankan kerja sama ini penting untuk semua negara dan masyarakat pulau dan kepulauan. AIS Forum harus mampu menjangkau lebih banyak penerima manfaat dan menjalin kemitraan yang lebih strategis.

AIS Forum merupakan platform kerja sama konkret yang dibentuk untuk mewadahi 47 negara pulau dan kepulauan di seluruh dunia untuk bersama-sama mengatasi tantangan dan permasalahan yang dihadapi, khususnya pada sektor pembangunan kelautan.

Organisasi internasional ini dibentuk pemerintah Indonesia sebagai bagian dari diplomasi maritim untuk mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.

Indonesia menjadi tuan rumah Pertemuan keempat Tingkat Menteri Forum Negara Pulau dan Kepulauan di mana sehari sebelumnya diadakan pertemuan keenam Pejabat Senior AIS Forum 2022. Hadir dalam kegiatan ini 21 negara, lima menteri, 60 delegasi, dan dua organisasi internasional.

Ada pun empat agenda utama AIS Forum adalah adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, pembangunan ekonomi biru, penanggulangan sampah plastik di laut, dan tata kelola laut yang lebih baik.

Negara-negara anggota AIS Forum adalah Antigua dan Barbuda, Bahamas, Bahrain, Barbados, Belize, Carbo Verde, Comoros, Cyprus, Dominica, Dominican Republic, Fiji, Federal States of Micronesia, Grenada, Guinea-Bissau, Guyana, Haiti, Indonesia, Ireland, Jamaica, Japan, Kiribati, Madagascar, Maldives, Malta, Marshall Island, Mauritius, Nauru, News Zealand, Palau, Papua New Guinea, Philippines, Saint Kitts and Nevis, Saint Vincent and Grenadines, Samoa, Sao Tome and Principe, Seychelles, Singapore, Solomon Islands, Sri Lanka, Suriname, Timor Leste, Trinidad & Tobago, Tuvalu, United Kingdom, dan Vanuatu.

Hadir dalam pertemuan ini adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Laksana Tri Handoko, Resident Representative United Nations Development Programme Indonesia (UNDP) Norimasa Shimomura, serta pejabat lainnya.


Baca juga: Indonesia galang kekuatan negara pulau hadapi krisis di AIS Forum
Baca juga: Luhut ajak negara pulau dan kepulauan bersatu hadapi pandemi COVID-19
Baca juga: Forum Negara AIS luncurkan Blue Startup, tingkatkan ekonomi pesisir

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022